Selular.ID – Saham SoftBank Group Corp Jepang jatuh pada Senin (14/11) setelah perusahaan melaporkan kerugian besar, khususnya unit bisnis investasi Vision Fund untuk kuartal ketiga berturut-turut.
Reuters melaporkan, saham SoftBank turun 11,2% dalam perdagangan pagi, di jalur untuk kerugian satu hari terbesar mereka dalam lebih dari 2,5 tahun.
Analis mengatakan, bagaimanapun, bahwa penurunan harga saham sebagian merupakan kemunduran dari reli curam yang didorong oleh harapan pembelian kembali saham lebih banyak. Sebelumnya, pada penutupan Jumat (11/11), saham SoftBank telah naik lebih dari 40% sejak Oktober.
“Berbagai ekspektasi termasuk putaran pembelian kembali saham telah mendorong harga saham mereka lebih tinggi, dan sekarang mereka berada dalam fase penyesuaian,” kata analis SBI Securities Shinji Moriyuki.
Meski nilai sahamnya terus melorot, SoftBank tidak mengumumkan program pembelian kembali saham baru.
Baca Juga: Aplikasi Mitra Tokopedia Bantu Pemilik Toko Tambah Pendapatan
Kinerja Vision Fund yang menjadi lengan investasi SoftBank memang tengah menukik. Raksasa venture capital itu mencatat kerugian investasi sebesar 1,38 triliun yen ($9,9 miliar) dalam tiga bulan hingga 30 September karena nilai portofolionya terus merosot.
Tetapi SoftBank secara keseluruhan melaporkan laba kuartalan pertamanya dalam tiga kuartal, didukung oleh pengurangan sebagian sahamnya di Alibaba Group Holdings China.
Seperti diketahui, Perusahaan investasi ini merupakan perusahaan investasi yang didirikan pada 1981 oleh Masayoshi Son di Tokyo.
Investasinya telah menyebar ke seluruh penjuru dunia, termasuk ke Indonesia. Sejak 2017, perusahaan investasi telah menggelontorkan dana jumbo, mencapai sekitar Rp 46,6 triliun ke Indonesia.
Pada 2017, perusahaan investasi yang berkantor pusat di Prefektur Minato, Tokyo, telah mengucurkan dana senilai Rp 121 miliar ke perusahaan rintisan layanan kesehatan online di Indonesia, yakni Alodokter.
Kemudian, pada November 2018, SoftBank Vision Funds dan Alibaba juga mengucurkan dana senilai US$ 1,1 miliar setara Rp 15,77 triliun (dengan kurs Rp 14.072 per US$) ke Tokopedia.
Pada Januari 2019, SoftBank juga memberikan pendanaan ke perusahaan rintisan Ajaib senilai US$ 2,1 juta atau setara Rp 29,55 miliar.
Kemudian pada Juli 2019, perusahaan investasi asal Jepang tersebut juga mengucurkan investasi ke Indonesia senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 28 triliun melalui Grab.
SoftBank juga memberikan pendanaan senilai US$ 30 juta atau setara Rp 429,21 miliar ke startup sistem pembayaran OY! Indonesia pada September 2021.
Baca Juga: Transaksi TV Digital di Tokopedia Naik Dua Kali Lipat
Terakhir, SoftBank mengucurkan pendanaan ke perusahaan pendanaan digital Modalku sebesar US$ 144 juta atau setara Rp 2,06 triliun pada Februari 2022.
Gurita SoftBank di Indonesia hampir bertambah, saat perusahaan tertarik untuk berinvestasi dalam pembangunan IKN (Ibu Kota Nusantara).
Disebut-sebut, investasi perusahaan investasi asal Jepang ini di IKN dengan nilai US$ 100 miliar atau setara 1.400 triliun (dengan kurs Rp 14.000 per US$).
Namun menurut laporan Nikkei Asia, pada Sabtu (12/3/2022), Softbank mengumumkan pembatalan investasi di proyek IKN.
Tidak ada rincian alasan pembatalan investasi itu, tetapi manajemen SoftBank menyatakan tetap mendukung pengembangan perusahaan rintisan di Indonesia.