Strategic Communications Lead Ajaib, Iwan Kurniawan, menjelaskan sejak awal berdiri, Ajaib memiliki visi untuk menyambut generasi baru investor dengan layanan keuangan modern yang terpercaya.
Ajaib melihat banyak generasi muda Indonesia yang kesulitan akses terhadap investasi di pasar modal.
Untuk itu, Ajaib membuat aplikasi investasi melalui pendekatan mobile first yang ramah pengguna dan 100% online untuk menjangkau seluruh lapisan masyarakat di berbagai daerah.
“Kami percaya setiap orang harus memiliki akses ke layanan keuangan dan sayangnya anak-anak muda Indonesia pada saat itu melihat investasi sesuatu yang jauh dari mereka serta memerlukan modal dan biaya yang besar,” ujar Iwan.
“Untuk itu, Ajaib membuat platform investasi yang mudah, aman, dan relevan dengan kebutuhan Gen-Z dan milenial yang digital-savvy.”
“Hasilnya, dalam waktu dua tahun Ajaib menjadi pilihan utama dan terpercaya bagi investor baru Indonesia yang ingin melakukan investasi,” sambungnya.
Ajaib merupakan startup investasi pertama yang menawarkan berbagai instrumen investasi melalui platform online yang ada di aplikasi Android dan iOS.
Satu di antara platform sekuritas ini, sudah berizin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Ajaib Kripto di bawah pengawasan Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditas (Bappebti) Kementerian Perdagangan.
Maka dari itu potensi risiko investasi akibat penipuan maupun misselling bisa dikurangi secara maksimal.
Pada Oktober 2021 silam, Ajaib menjadi unicorn ke-7 di Indonesia.
Selain itu, fintech unicorn investasi pertama di Asia Tenggara setelah menggalang dana Seri B sebesar US$243 juta, atau senilai Rp3,4 triliun.
Pendanaan Seri B ini dari DST Global, bersama dengan investor terdahulu Ajaib, yaitu Alpha JWC, Ribbit Capital, Horizons Ventures, Insignia Ventures, dan SoftBank Ventures Asia.
Baca juga: Bappebti Buat Lembaga Kliring Aset Kripto, Apa Tujuan dan Keuntungannya?