Selular.ID – Spotify mengalami peningkatan subscriber, dengan sekarang memiliki 195 juta pelanggan berbayar, namun harga sahamnya malah menurun.
perusahaan mengumumkan pada hari Selasa dengan mengatakan meningkat 7 juta sejak kuartal terakhir.
melampaui panduan sebesar 1 juta penambahan bersih. Perusahaan mengharapkan untuk melewati angka 200 juta pada akhir tahun.
Tetapi meskipun ada kabar yang menggembirakan tersebut, Wall Street tidak senang dengan hasilnya. Saham turun lebih dari 6 persen dalam perdagangan setelah jam kerja.
Margin laba kotor Spotify adalah 24,7 persen, dua poin lebih rendah dari pada kuartal yang sama tahun lalu dan di bawah panduan perusahaan sebelumnya.
Perusahaan mengatakan ini karena “penyesuaian yang tidak menguntungkan terhadap perkiraan periode sebelumnya untuk kewajiban pemegang hak.”
Baca juga : Spotify Akuisisi Perusahaan AI yang Mampu Analisis Konten Berbahaya di Podcast
Fakta bahwa musik semakin mahal menjelaskan dorongan Spotify ke podcasting, dan perpustakaannya berkembang.
Sekarang ada 4,7 juta podcast yang tersedia di platform, naik dari 4,4 juta pada kuartal sebelumnya.
Meskipun podcast dikatakan masih belum menguntungkan baginya, perusahaan mengatakan melihat pertumbuhan dua digit dalam pendapatan podcast.
Namun, hal-hal sedikit rumit dengan podcast in-house-nya. CFO Spotify yakni Paul Vogel merujuk pada “biaya restrukturisasi” satu kali dalam bisnis podcastingnya.
Yang tampaknya merujuk pada PHK di Gimlet dan Parcast awal bulan ini. Perubahan itu, kata Vogel, “harus mengarah pada peningkatan produktivitas di studio tertentu.”
Lalu ada juga dari segi masalah harga. Ketika ditanya tentang kenaikan harga Apple Music, CEO Daniel Ek mengatakan bahwa Spotify akan bekerja dengan label apakah akan mengikutinya.
Dia tidak definitif tentang hal itu, tetapi keputusan Apple tampaknya telah membuka pintu untuk kenaikan harga di seluruh daftar.
Baca juga : Kisah Daniel EK Pendiri Spotify, Ditolak Google Justru Membuatnya Jadi Miliarder