Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Menerawang Nasib BliBli.com yang IPO di Bursa Saham, Bakal Serupa GOTO dan BUKA?

BACA JUGA

Julian menambahkan pertumbuhan TPV sejalan dengan pendapatan bruto menjadi sebesar Rp9,51 triliun.

Hal itu berarti meningkat 97,7% secara tahunan dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp4,81 triliun.

Adapun pengeluaran untuk diskon dan promosi mengalami penurunan secara tahunan.

Hasil dari strategi dan fokus BELI yang positif atas monetisasi platform dan optimasi diskon serta promosi langsung secara efektif di segmen ritel, institusi dan toko fisik.

Hal tersebut membuat pendapatan neto BELI meningkat menjadi sebesar Rp8,85 triliun, melesat 106% secara tahunan dari Rp4,29 triliun.

Julian menjelaskan BELI mencatatkan penurunan EBITDA atau kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan yang semakin dalam.

Pada tahun 2020, EBITDA BELI yang tercatat terkontraksi sebesar Rp3,21 triliun menjadi Rp3,37 triliun di tahun 2021.

Hal ini karena meningkatnya beban pokok pendapatan dan beban penjualan, seiring dengan bertambahnya skala operasional dan penambahan anak perusahaan BELI akuisisi.

BELI juga mencatatkan kenaikan total aset menjadi sebesar Rp18,3 triliun, meningkat 104% secara tahunan dari sebelumnya Rp8,9 triliun.

“BELI juga masih mencatatkan kinerja yang negatif,” ungkap Julian.

“Hal ini tercermin pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif yang masih membukukan rugi Rp3,35 triliun, cenderung meningkat dari tahun sebelumnya dengan rugi Rp2,41 triliun,” sambungnya.

Tujuan IPO Blibli

Baca juga: Perpanjangan IPO GoTo di BEI hingga Besok, Publik Masih Berhati-hati

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU