Mengutip laporan Toluna, Manda menjelaskan Indonesia diproyeksikan masuk dalam jajaran market kripto teratas global dalam 6 bulan ke depan.
Negeri ini yang masuk sebagai negara berkembang punya sentimen positif terhadap aset kripto, dari pada negara maju.
“Dalam laporan itu Indonesia disebutkan akan lebih kuat untuk mengembangkan industri kripto,” ungkapnya.
“Pasalnya, orang-orang di pasar negara berkembang, seperti Indonesia terus memiliki sentimen yang lebih optimis mengenai kripto.”
“Di sisi lain, opini terhadap kripto lebih skeptis di negara maju,” jelasnya.
Negara-negara yang diproyeksikan mengalami market kripto yang tinggi bersama Indonesia adalah Thailand, UEA, India, Filipina, dan Brasil.
Laporan Toluna juga menyebutkan di negara- negara tersebut rata-rata memilih kripto sebagai jenis investasi paling dikenal kedua setelah saham.
“Riset ini diharapkan dapat memberi awal yang baik dalam memahami masa depan kripto dan bagaimana pelaku usaha di industri ini dapat memainkan peran yang relevan dalam lanskap digital yang terus berubah ini,” tandas Manda.
Baca juga: Menerawang Nasib BliBli.com yang IPO di Bursa Saham, Bakal Serupa GOTO dan BUKA?