Selular.ID – Ooredoo Group menguraikan dengan gamblang rencana untuk memisahkan menara dari bisnis utama. Hal itu mengkonfirmasi spekulasi yang menyebutkan bahwa raksasa telekomunikasi yang berbasis di Qatar itu, sedang mempertimbangkan untuk menjual sepenuhnya asset yang dimiliki.
Dalam sebuah pernyataan, Ooredoo menjelaskan bahwa mereka sedang mempersiapkan “penjualan potensial” dari menara-menara di seluruh anak usaha, dalam upaya untuk menjadi aset ringan.
Hal ini juga bertujuan untuk menilai opsi tentang cara mengumpulkan uang tunai dari pelepasan infrastruktur.
Perusahaan saat ini memiliki 20.000 menara di seluruh operasi selularnya, yang mencakup berbagai pasar di Timur Tengah, Afrika Utara, dan Asia Tenggara, termasuk Indonesia (Indosat Ooredoo Hutchison).
Setelah spin-off, Ooredoo mencatat akan dapat “mengerjakan kesepakatan yang sesuai untuk target pasar, menarik bisnis penyewa ketiga dan menciptakan efisiensi”.
Baca Juga:Indosat Ooredoo Hutchison Gelar RUPST, Ini Sejumlah Agendanya
Dalam mengambil langkah, Ooredoo akan mengikuti tren yang telah mendapatkan daya tarik dalam beberapa tahun terakhir, dengan grup dan operator individu yang ingin menjual, menarik investasi, atau menyewakan akses ke aset mereka dengan menciptakan perusahaan baru yang menampung mereka.
Di Indonesia sendiri, langkah menjual menara telah dilakukan Ooredoo sejak beberapa tahun terakhir. Langkah yang terbukti mampu mendongkrak kinerja perusahaan.
Pada Maret 2021, melalui anak perusahaannya, Indosat, Ooredoo menerima pemasukan sebesar USD 750 juta, saat perusahaan menjual 4.200 menara telekomunikasi kepada PT EPID Menara AssetCo (Edge Point Indonesia).
Sebelumnya pada Oktober 2019, Indosat Ooredoo mengumumkan telah menandatangani Perjanjian Jual Beli (Sales and Purchase Agreement/SPA), dengan Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dan Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo).
Dalam penandatangan perjanjian itu telah ditetapkan sebagai pemenang dari proses tender penjualan 3100 menara telekomunikasi, milik Indosat Ooredoo.
Baca Juga:Cara Indosat Ooredoo Mendorong Monetisasi Data Melalui Big Data
Dengan perincian, Mitratel memenangkan 2100 menara, dan Protelindo memenangkan 1000 menara, dengan total transaksi senilai Rp6,39 triliun.