Selular.ID – Sebuah laporan menyebutkan perusahaan pengembang TikTok, ByteDance mencatat mengalami kerugian lebih dari US$ 7 Miliar pada tahun 2021.
Laporan ini diberikan oleh Wall Street Journal yang bilang bahwa perusahaan teknologi yang besar dari China ini mengalami kerugian terus menerus yang tumbuh 3 kali dari tahun ke tahun.
Mengutip laporan keuangan yang dibagikan ByteDance kepada karyawannya, laporan itu juga mencatat bahwa perusahaan menghasilkan jumlah laba operasi yang tidak diungkapkan selama kuartal pertama tahun 2022.
Baca juga : TikTok Hapus Ratusan Juta Video yang Langgar Aturan, Simak Pelanggarannya
Laporan tersebut juga muncul setelah dewan ByteDance menyetujui rencana pembelian kembali saham senilai US$ 3 miliar pada bulan September, sebuah keputusan yang mengakibatkan ketidakpuasan di antara pemegang saham kecil.
Ini berarti ByteDance menawarkan US$ 177 per saham lebih rendah dari harga puncaknya pada tahun 2021 dan memberi perusahaan penilaian US$ 300 miliar.
ByteDance juga telah memperluas kehadirannya di antara industri yang berbeda sambil melonggarkan pakemnya ini pada pihak yang lain.
Pada bulan Agustus, perusahaan secara resmi membawa usaha e-niaganya, TikTok Shop, ke Singapura dan menguji coba layanan pengiriman makanan melalui Douyin, mitra TikTok di Tiongkok.
Namun, dilaporkan bahwa perusahaan akan menarik aplikasi mini WeChat dari unit perawatan kesehatannya pada akhir Oktober ini.
Baca juga : Tencent dan ByteDance Dominasi Pendapatan Aplikasi Global di Paruh Pertama 2022