Jumat, 1 Agustus 2025
Selular.ID -

Bakal Jadi Perusahaan Publik, Simak Sejarah Berdirinya BliBli, E-Commerce Nomor 6 di Indonesia

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Selular.ID – Setelah Bukalapak, salah satu e-commerce papan atas Indonesia, BliBli akan segera melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Di bawah naungan PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) Blibli, Initial Public Offering (IPO) perdana BliBli mulai memasuki periode book building  pada17 – 24 Oktober 2022.

BliBli merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang didirikan pada tahun 2010. Sebagai e-commerce asli Indonesia, BliBli fokus dalam membangun ekosistem berbelanja pilihan konsumen dan institusi melalui platform perdagangan omnichannel yang aman untuk setiap gaya hidup yang terpercaya.

Sejak berdiri pada 2011, Blibli menghadirkan produk terkurasi melalui kerja sama dengan para penjual handal dan kemitraan dengan merek-merek ternama.

Saat ini, Blibli menghadirkan 20 kategori produk dengan puluhan juta pilihan produk berkualitas dari ratusan ribu mitra.

Blibli juga menjadi e-commerce dengan pilihan pembayaran dan pengiriman terlengkap di Indonesia, serta dikenal sebagai penyedia layanan gratis ongkir dan jaminan produk orisinal.

Blibli menjalankan bisnis dengan model business-to-business (B2B), business-to-consumer (B2C), serta business-to-business-to-consumer (B2B2C) yang terintegrasi secara online maupun offline atau omnichannel.

Sepanjang perjalanannya, Blibli telah melakukan sejumlah akuisisi penting dalam mendukung model bisnis, meningkatkan portofolio layanan, dan memperkuat bisnis secara berkelanjutan.

Pada 2017, Blibli mengakuisisi tiket.com dalam mendorong ekspansinya di bidang traveling, meliputi pemesanan transportasi dan akomodasi.

Pada 2021, Blibli juga mengakuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk, perusahan pengelola sejumlah supermarket seperti Ranch Market dan Farmers Market, untuk memperkuat strategi omnichannel.

Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra logistik, perbankan serta mitra dagang dengan standar tertentu untuk menciptakan sistem back-end yang diharapkan bisa memenuhi kebutuhan pengguna.

Kantor pusat BliBli bermarkas di Jakarta Barat dengan biaya infrastruktur seperti server dan jaringan hampir mencapai Rp 100 miliar.

Meski cukup agresif dalam menggarap pasar, namun sejauh ini BliBli masih berada dalam bayang-bayang pemain e-commerce lainnya.

Tercatat Tokopedia dan Shopee masih memimpin pasar. Persaingan keduanya semakin ketat jika dilihat berdasarkan rata-rata jumlah pengunjung per bulan.

Menurut data iPrice, rata-rata pengunjung bulanan Tokopedia mencapai 157,2 juta pada kuartal I 2022. Angka tersebut naik 5,1% dari kuartal IV 2021 yang tercatat 149,6 juta kunjungan.

Sementara Shopee di urutan kedua dengan rata-rata pengunjung bulanan 132,77 juta pada kuartal I 2022, naik 0,6% dari kuartal sebelumnya yang masih 131,9 juta.

Kemudian Lazada naik ke peringkat tiga, menggeser Bukalapak pada tiga bulan pertama tahun ini. Rata-rata pengunjung bulanan dari kedua e-commerce tersebut masing-masing mencapai 24,68 juta dan 23,1 juta.

Sementara Orami naik ke posisi lima (20 juta), Blibli turun ke posisi enam (16,3 juta), Ralali naik ke peringkat tujuh (8,9 juta), dan Zalora naik ke posisi kedelapan (2,8 juta), .

Adapun JD.ID turun ke posisi Sembilan (2,5 juta) dan Bhinneka turun ke posisi kesepuluh (2,4 juta).

Baca Juga: Kinerja Perseroan Bukalapak di Kuartal Pertama Menguat, Inilah Faktornya

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU