Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Apakah Perang Tarif Internet di Indonesia Menular ke Fixed Broadband?

BACA JUGA

Selular.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dalam Selular Congres 2022 menyebut tarif internet di Indonesia paling murah di Asia Tenggara. Padahal untuk membangun infrastruktur jaringan internet ini tidaklah murah.

Dari 12 negara di Asia Tenggara, tarif internet Indonesia menduduki posisi paling buncit. Nilai rata-rata tarif internet di Indonesia yakni Rp6.028 per 1 Gigabyte (GB) dan Vietnam yang menduduki posisi ke-11 nilainya Rp7.030 per 1 GB.

TONTON JUGA:

Setelah itu, tarif internet 10 negara lainnya di Asia Tenggara harganya sudah lebih dari Rp11.000 per 1 GB. Tarif internet paling mahal yakni Brunei Darussalam yakni Rp32.014 per 1 GB.

Murahnya tarif internet di Indonesia yang membuat kecepatan jaringan komunikasi elektronik di Indonesia ini lambat. Kominfo menyebut kecepatan internet di Indonesia rangking 110 di dunia dengan kecepatan sekitar 21 mbps dan di bawah Kamboja dan Myanmar.

Baca juga: Dengan 600 ISP, Ini Strategi Biznet Menghindari Perang Tarif Internet Rumahan

Indonesia memang merupakan pangsa pasar yang besar. Dari 250 juta lebih penduduk di Indonesia, jumlah pengguna internet di negeri ini tahun 2022 menurut Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mencapai 210 juta orang.

Hal ini yang membuat para penyelenggara jasa internet khususnya para pelaku telekomunikasi seluler banting harga untuk menggaet sebanyak mungkin pelanggan. Lalu apakah perang tarif ini akan menular ke Fixed Broadband?

“Persaingan ketat antar pemain fixed broadband menjadikan harga sebagai instrumen utama memenangkan pasar. Dengan ratusan penyelenggara yang ada di bisnis ini, potensi munculnya perang tarif, dapat saja terjadi,” ujar CEO Selular, Uday Rayana.

Padahal menurut Uday, pembangunan infrastruktur penyediaan akses internet ini tidaklah murah. Sejumlah pemerintah daerah bahkan memungut tarif kepada penyedia jasa internet yang akan membangun infrastruktur jaringan dan perizinan yang dinilai cukup rumit.
Cara Indohome Service Pelanggan

Dengan biaya yang mahal dan perizinan rumit, lalu bagaimana penyedia jasa internet mampu memberikan fasilitas yang memadai jika terjadi perang tarif? Meksipun perang tarif ini sebagai dalih untuk memperbanyak pelanggan yang hasilnya juga akan menjadi pemasukan bagi mereka.

Mahalnya pembangunan serta pemeliharaan infrastruktur jaringan internet tentu saja IndiHome rasakan. IndiHome memiliki coverage area yang terluas di Indonesia bahkan di 10 pulau terluar di Indonesia.

Mereka juga telah membentangkan serat optik sepanjang 170.885 kilometer (106.185 kilometer serat optik domestik dan 64.700 kilometer serat optik internasional) atau setara dengan 4 kali keliling bumi. Selain itu IndiHome memiliki kekuatan layanan yang prima dengan dukungan lebih dari 16.800 teknisi.

Meski demikian, IndiHome memiliki cara unik untuk menggaet pelanggan. Misalnya menyediakan konten menarik yang bekerja sama dengan 14 OTT partner seperti Netflix, MOLA, Vidio, WeTV, serta memiliki variasi paket sesuai kebutuhan pelanggan, mulai dari paket 30 Mbps hingga 300 Mbps.

Untuk itu, Selular Media Network menggelar Selular Business Forum mengangkat tema ‘Apakah Perang Tarif Menular ke Penyedia Internet Fixed Broadband’ di Kembang Goela, Jakarta Selatan, Selasa (25/10/2022). Pada diskusi yang langsung CEO Selular, Uday Rayana pandu ini akan ada empat narasumber.

Keempatnya yakni Vice President Marketing Management PT Telkom Indonesia, E. Kurniawan, Ketua Umum Mastel Sarwoto Atmosutarno. Dua lagi yakni Managing Partner Inventure Indonesia, Yuswohady serta Ketua Umum APJII, Muhammad Arif.

Baca juga: Telkom dan Indihome Raih Penghargaan di Selular Award 2022

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU