Categories: Persona

Kisah Daniel EK Pendiri Spotify, Ditolak Google Justru Membuatnya Jadi Miliarder

Share

Tidak puas dengan itu, pada usia 16 tahun, Daniel mencoba melamar ke Google karena terobsesi dengan kecepatan platform tersebut.

Namun dia mendapat penolakan karena tidak memiliki ijazah.

Setelahnya, dia mencoba menciptakan mesin pencari sendiri tapi gagal.

Kemudian dia memilih melanjutkan pendidikan ke universitas, tapi drop out di tahun pertama.

Tak lama setelah itu, dia berhasil membangun sistem yang menghasilkan 2 juta dolar AS.

Di usianya ke-23 tahun, Daniel memiliki Ferari, apartemen mewah di Stockholm, dan pergi ke tempat dengan layanan VIP.

Namun kemewahan dan uang tidak memberinya kebahagiaan.

Depresi membuatnya meninggalkan kehidupan mewah.

Teknologi tidak berhasil membimbingnya ke jalan menuju kebahagiaan, jadi dia mencari perlindungan pada hasrat keduanya: musik.

Daniel memainkan gitar, bass, drum, piano, dan harmonika.

Pada tahap itu, Daniel bertemu dan menjalin persahabatan yang erat dengan Martin Lorentzon, direktur perusahaan tempat dia bekerja sebelumnya.

Pada saat yang sama, Martin juga tidak mengalami masa paling bahagia dalam hidupnya.

Martin mengundurkan diri dan memberikan uang untuk petualangan baru.

Sementara Daniel memberikan dua hasratnya: musik dan teknologi.

Daniel EK Ciptakan Spotify

Keduanya pun mencari sesuatu yang akan memberi mereka kepuasan lain yang tidak terlalu material.

Sampai pada akhirnya Daniel dan Martin menyadari streaming musik memiliki potensi yang sangat besar.

Dari sini kisah sukses perjalanan pendiri Spotify dia mulai.

Mereka akhirnya memulai startup Spotify pada 2006.

Nama Spotify muncul secara kebetulan.

Saat Daniel dan Martin meneriakkan beberapa kemungkinan nama untuk bisnis streaming musik mereka, Daniel salah mendengar nama Spotify.

Arti nama Spotify kemudian di simpulkan sebagai kombinasi dari dua kata Spot dan Identify.

Layanan Spotify rilis untuk umum (hanya dengan undangan) untuk pertama kalinya pada 7 Oktober 2008 di Skandinavia, Inggris, Prancis, dan Spanyol.

Pada 2009, Spotify mulai menawarkan akses gratis, namun terbatas ke layanannya di Inggris.

Ide inovatifnya berhasil meyakinkan para pemikir hebat lainnya untuk bergabung dalam proyek ini sebagai investor atau peran lain.

Saat ini, Spotify tidak berhenti tumbuh karena komitmennya yang teguh terhadap inovasi dan proaktif.

Spotify pun berhasil mendominasi pasar aplikasi streaming musik global.

Aplikasinya telah menjadi produk yang umum digunakan oleh orang-orang dari segala usia.

Pada 2021, Spotify beroperasi di lebih dari 180 negara, dengan pelanggan berbayar tembus 180 juta orang.

Sementara itu, total pengguna aktif bulanan tercatat sebanyak 406 juta.

Dengan kesuksesannya itu, Daniel menjadi salah satu miliarder dunia.

Berdasarkan data Forbes terbaru, kekayaannya tercatat sebesar 2,1 miliar dolar AS atau setara Rp31,3 triliun.

Itulah kisah sukses perjalanan pendiri Spotify. Semoga menginspirasi kamu.

Baca juga: Spotify Gratiskan 3 Bulan Layanan Premium Bagi Pengguna Baru, Upaya Mendongkrak Pelanggan

Page: 1 2

Tags: Daniel EK Google live streaming musik Spotify
Suharno