Kekurangan semiconductor ini memang berdampak luas.
Pemasok chip utama Apple, TSMC kabarnya menaikkan harga fabrikasi saat silicon juga berkurang, berdasar laporan Asia Nikkei.
Ini artinya beragam produk Apple akan tertunda hingga 2022.
Kemungkinan berpotensi memaksa Apple membebankan tambahan biaya pada konsumen.
Tahun lalu, beredar kabar Apple juga harus mengurangi jumlah produksi iPhone 13.
Dari yang awalnya 90 juta unit akhirnya dipotong sebanyak 10 juta unit.
Selain itu, Xi Jinping juga melakukan peraturan ketat terhadap Apple Store yang kerap melakukan monopoli layanan.
Beberapa tahun ini, China telah mengubah dunia internet terbesar di dunia dengan mengintervensi bisnis Alibaba hingga Tencent dengan membuat aturan seputar antimonopoli dan perlindungan data.
Pengadilan tinggi China juga memberikan hak kepada konsumen untuk menuntut Apple atas dugaan penyalahgunaan penguasaan pasar.
Hal tersebut mengancam perusahaan yang App Store-nya memelopori model ekosistem tertutup untuk memusatkan data pengguna dan kontrol penerbitan.
Jika, Xi Jinping terbukti mendapat kudeta militer dan lengser dari jabatannya bisa jadi aturan ketatnya bakal melonggar.
Tetapi, hingga kini belum ada informasi resmi dari Beijing terhadap kebenaran aksi kudeta militer terhadap Xi Jinping.
Baca juga: Apple Tunjuk India dan Vietnam Dalam Merakit Beberapa Persen Produknya