Selular.ID – Operator terbesar di Indonesia Telkomsel mencapai kesepakatan untuk menjual lebih dari 6.000 menara telekomunikasi ke PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel). Aksi korporasi tersebut merupakan kesepakatan ketiga yang dilakukan kedua perusahaan itu sejak 2020.
Dalam keterangannya, Telkomsel mencatat saat ini telah menjual total 16.050 menara ke Mitratel, menyusul penjualan 6.050 site pada 2020 dan 4.000 pada 2021.
Telkomsel menjelaskan dorongannya untuk melepaskan aset menara membantu menumbuhkan dan mempercepat upaya transformasinya, dengan tujuan mengembangkan lebih banyak layanan digital.
Seperti halnya Telkomsel, Mitratel juga merupakan anak perusahaan PT Telkom Indonesia. Kesepakatan itu akan menghasilkan pengelolaan lebih dari 34.800 unit di seluruh negeri dan membantu mempercepat 5G di negara ini, demikian diungkapkan CEO Mitratel Theodorus Hartoko.
Sebagai bagian dari penjualan menara, Mitratel mengatakan akan menggunakan layanan edge IoT dan data analytics Telkomsel untuk menyediakan manajemen menara secara real-time, serta “optimasi proaktif” konsumsi daya.
Kemitraan ini akan menambah manfaat pengurangan emisi karbon, menunjukkan komitmen terhadap inisiatif lingkungan, sosial dan tata kelola.
Terakhir, kedua perusahaan juga menandatangani Komitmen Pesanan Konstruksi Menara, yang akan menghasilkan 1.000 lokasi tambahan selama tiga tahun ke depan.
Penjualan menara BTS yang dilakukan operator selular belakangan memang semakin gencar di Indonesia. Selain Telkomsel, Indosat Ooredoo juga telah melakukan aksi serupa.
Baca Juga: Mitratel Genjot Fiberisasi Berbagai Operator Telekomunikasi
Pada Maret 2021, operator yang kini telah bergabung dengan 3 Huthcison menjadi Indosat Ooredoo Huthcison (IOH) itu, melakukan perjanjian Jual dan Sewa Kembali dengan PT EPID Menara AssetCo (Edge Point Indonesia) untuk lebih dari 4.200 menara telekomunikasi.
Sebelumnya demi memperkuat Capex, pada pertengahan Oktober 2019, Indosat Ooredoo diketahui telah melepas sebanyak 2.100 menara telekomunikasi ke Mitratel. Selain Mitratel, sebanyak 1.000 unit tower milik perusahaan juga dilego ke PT Protelindo, perusahaan penyedia menara lainnya.
