Kamis, 31 Juli 2025
Selular.ID -

Saran Pakar Untuk Dunia Industri Jika Harga Pertalite Jadi Naik, Demi Mengurangi Beban Masyarakat

BACA JUGA

Selular.ID – Pengamat teknologi Heru Sutadi mengomentari rencana pemerintah untuk menaikan harga pertalite.

Direktur Eksekutif ICT Institute ini menyebut pelaku usaha harus melakukan efisiensi supaya meringankan beban masyarakat.

Sebelumnya beredar kencang kabar pemerintah akan segera menaikan harga pertalite hingga Rp10.000 per liter.

Rencana ini menurut pemerintah untuk mengurangi beban Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) terkait subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Lalu apakah yang harus dunia industri dan perusahaan lakukan menanggapi wacana ini?

TONTON JUGA:

Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi menyebut perusahan bisa kembali menerapkan work from home (WFH).

“Untuk mengurangi beban anggaran BBM dan mengurangi beban masyarakat maka perusahaan bisa menerapkan WFH jika memang hasil kerjanya tetap optimal,” kata Heru.

Dampak kenaikan pertalite ke industri teknologi

Terkait dampak kenaikan pertalite ke industri teknologi, Heru menyebut tidak akan berdampak kepada bisnis operator telekomunikasi.

“Kalau BTS (Base Transceiver Station) operator telekomunikasi menggunakan solar industri jadi tentu tidak akan berdampak jika yang naik pertalite,” ujar Heru kepada Selular.ID, Senin (22/8/2022).

“Berbeda jika yang mengalami kenaikan adalah harga solar tentu akan berdampak ke operator telekomunikasi,” sambungnya.

Baca juga: Cara Mendapatkan QR Code MyPertamina yang Beli Pertalite dan Solar

Heru menjelaskan jika kenaikan pertalite juga berdampak ke kenaikan tarif dasar listrik maka juga akan berdampak ke industri teknologi.

“Tidak hanya industri teknologi, tetapi juga semua perusahaan karena semua kantor, MSC (Mobile Switching Center) hingga BTS operator energi utamanya listrik,” jelasnya.

Daya beli menurun

Heru juga menjelaskan dampak yang sangat berpengaruh jika pertalite mengalami kenaikan harga yakni daya beli masyarakat menurun.

“Namun, jika tidak mengalami kenaikan, tentu saja beban anggaran semakin berat karena tingginya harga minyak mentah dunia,” jelas Heru.

Perang Ukraina yang menyebabkan harga minyak dunia naik karena adanya larangan Rusia untuk mengekspor minyak mentah.

Padahal Rusia merupakan satu dari sejumlah negara pemasok minyak mentah terbesar di dunia.

Di sisi lain dengan kenaikan pertalite tentu akan memukul tingkat ekonomi masyarakat yang tengah bangkit pasca pandemi Covid-19.

“Jangan sampai pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat hanya menjadi slogan 17 Agustus-an,” kata Heru.

“Hal ini karena setelah itu kita gagal bangkit yang penyebabnya himpitan ekonomi yang kian berat,” sambungnya.

Baca juga: 8 Fungsi Aplikasi MyPertamina, Tidak Hanya Membeli Pertalite atau Solar

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU