Selular.ID – Sebagai vendor telekomunikasi dan teknologi informasi asal China, ZTE telah beroperasi di 106 negara di dunia.
Di Indonesia sendiri, ZTE sebenarnya sudah cukup bulukan. Pertama kali memasuki pasar tanah air pada akhir 1990.
Semakin berkembang, pada 1999 ZTE resmi membuka kantor pertamanya di Jakarta. Melihat prospek yang sangat baik, ZTE akhirnya mengukuhkan bendera PT ZTE Indonesia pada 2004.
Selama ini ZTE lebih dikenal sebagai salah satu vendor jaringan. Di mana operator selular merupakan mitra utama mereka dalam menjalankan roda bisnis.
TONTON JUGA:
Namun perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu, tak lama lagi bakal memperluas lini produk dan layanan. ZTE resmi mengumumkan bahwa mereka akan kembali meramaikan pasar ponsel di Indonesia.
Kepastian come back-nya perusahaan diumumkan langsung oleh CEO ZTE Indonesia Richard Liang, saat peresmian kerjasama dengan raksasa retail ponsel nasional, Erajaya di Jakarta, Kamis (22/7/2022).
Baca juga: ZTE Akan Hadir Bulan September, Berikut Perjalanan Handphone ZTE Terpopuler di Indonesia
Menurut Richard, smartphone kini telah bertransformasi menjadi suatu kebutuhan bagi banyak orang. Pihaknya pun berkomitmen untuk menghubungkan dunia dengan inovasi berkelanjutan menuju masa depan, dengan koneksi yang lancar dan perangkat yang canggih.
“Kerjasama dengan Erajaya Digital ini menandai kembalinya ZTE ke pasar smartphone Indonesia untuk menghadirkan inovasi-inovasi sekaligus memenuhi kebutuhan konektivitas dan gaya hidup pelanggan”, kata Richard.
Richard menambahkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah varian unggulan untuk menggempur pasar Indonesia.
“Axon produk kita yang untuk bisnis, Blade untuk generasi muda, produk kami di Indonesia akan segera kalian saksikan,” ujar Richard menjelaskan beberapa model ponsel ZTE.
Direncanakan, smartphone pertama yang akan menandai mudiknya ZTE ke pasar Indonesia akan meluncur pada September 2022 mendatang.
Melongok ke belakang, terakhir kali ZTE berkiprah di pasar Indonesia saat vendor meluncurkan sub brand Nubia, pada 26 April 2017. Tiga varian langsung diperkenalkan, masing-masing Nubia M2, M2 lite, dan N1 lite.
Kembali berkiprahnya ZTE menunjukkan bahwa Indonesia masih dinilai prospektif. Mengacu pada riset IDC yang diterbitkan beberapa waktu lalu, sebanyak 50 – 60 juta ponsel terserap di pasar Indonesia.
Dari jumlah tersebut, sekitar 30% masih dipenuhi oleh feature phone. Kebanyakan pengguna berada di wilayah barat dan timur Indonesia, atau wilayah 3T (terdepan, terpencil, tertinggal), di mana jaringan telekomunikasi umumnya masih sebatas 2G.
Namun dengan semakin meningkatnya kebutuhan data dan prospek revenue yang lebih baik, operator akan terus menggeber jaringan 4G ke seluruh wilayah Indonesia.
Di sisi lain, harga ponsel pintar pun kini semakin terjangkau. Sehingga ke depannya dapat dipastikan lebih banyak pengguna yang beralih dari feature phone ke smartphone.
Meski pasar masih terbuka lebar, namun untuk bisa sukses banyak tantangan yang dihadapi oleh ZTE. Berikut, setidaknya terdapat lima tantangan yang dihadapi oleh ZTE di Indonesia.
Pasar Indonesia Bersifat Open Market
Baca juga: Perbandingan HP Sultan: OPPO Find X5 Pro 5G vs iPhone 13 Pro Max