Sama seperti Samsung, baik Xiaomi, Oppo, dan Vivo juga mengalami penurunan angka pengapalan dengan persentase yang lebih drastis.
Vivo mengalami penurunan terbesar hingga 27,7%, lalu Oppo menyusul sebesar 26,8%, dan Xiaomi 17,8%.
Secara keseluruhan, ada 314,3 juta unit ponsel yang mereka kapalkan sepanjang Q1 2022.
Angka ini menunjukkan penurunan sekitar 8,9% jika berbanding dengan Q1 2021 di mana pengapalan ponsel mencapai 344,7 juta unit.
Baca juga: Permintaan Ponsel Samsung Menurun 61 Juta Pada Q2 2022
Menurut Research Director IDC Nabila Popal, penurunan ini disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari masalah supply chain, menurunnya permintaan akibat inflasi global, hingga efek perang Rusia-Ukraina.
Program Vice President, Worldwide Mobile Device Trackers for IDC Ryan Reith mengatakan penurunan pengapalan ponsel ini bersifat sementara, dan begitu kondisi ekonomi kembali stabil maka permintaan konsumen akan meningkat lagi.
“Tak dapat dipungkiri bahwa dunia terus menghadapi berbagai tantangan, baik itu geopolitik, terkait pandemi, maupun makroekonomi,” kata Reith, melansir Phone Arena, Selasa (12/7/2022).
“Hampir semua yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir telah menjadi angin haluan di pasar smartphone, dan secara realistis di banyak segmen teknologi lainnya,” pungkasnya.
Simak juga berita yang lain dari Selular.ID dengan klik GoogleNews
Page: 1 2
This website uses cookies.