Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ir. Anggodo, MM, mendukung penuh pengembangan program serta kegiatan dalam rangka mengefektifkan Taman Nasional Ujung Kulon dan Daerah Penyangganya.
Keberhasilan program dapat kita ukur dari manfaat yang masyarakat dapatkan dengan menerapkan implementasi digital.
Seperti kemudahan mengetahui lokasi titik pohon sarang madu yang presisi, mendata jalur petani madu secara legal.
Serta kemudahan distribusi informasi terkait data masa panen serta keterukuran nilai hasil hutan.
Taman Nasional Ujung Kulon merupakan rumah bagi Badak Jawa cula 1 yang sangat terkenal dan terancam punah.
Taman Nasional Ujung Kulon juga UNESCO tetapkan sebagai Natural World Heritage Site, dengan alamnya yang terjaga, vegetasi yang tumbuh dengan bebas.
Dengan banyak dukungan yang telah masyarakat dalam maupun luar negeri nikmati.
Hal ini semakin memperkuat rencana untuk terus mengembangkan daerah konservasi lebih lanjut.
“Telkomsel berharap dengan penandatanganan nota kesepahaman ini akan menjadi titik awal potensi kerja sama pemanfaatan berbagai teknologi digital untuk kepentingan pelestarian alam dalam lingkup Taman Nasional,” ujar Gilang.
“Dengan kerja sama ini kedepannya kami dapat membuka peluang konektivitas jaringan Telkomsel di Taman Nasional Ujung Kulon dan digitalisasi area konservasinya dapat menginspirasi bagi 54 Taman Nasional Indonesia lainnya,” sambungnya.