Tahun lalu, Meta sudah sesumbar bahwa elektromiografi merupakan terobosan yang mampu memfungsikan tangan seseorang sebagai “pengontrol” untuk perangkat lain.
Hal ini termasuk telah berfungsi di metaverse.
Smartwatch ini memang menjadi salah satu perangkat pendukung untuk mewujudkan proyek metaverse Meta.
Metaverse versi Meta sudah terancang sebagai dunia versi maya, di mana orang-orang bisa berinteraksi secara langsung sebagai avatar 3D digital.
Nah, smartwatch ini rencananya akan berbekal sensor yang akan membantu pengguna mengontrol avatar mereka atau berinteraksi dengan apa yang mereka lihat lewat kacamata AR (augmented reality/realitas ganda).
Kendati proyek smatwatch berhenti setelah dua tahun pengembangan, Meta kemungkinan tetap merancang wearable device lain yang pengguna pakai di pergelangan tangan, melansir Giz China, Minggu (12/6/2022).
Meta belum memberikan tanggapan terkait kabar penyetopan smartwatch atau rencana pengembangan perangkat pergelangan tangan lain.
Ada alasan lain?
Selain masalah teknis, ada masalah lain yang kemungkinan menjadi penyebab Meta menghentikan proyek “Milan”, yakni kondisi keuangan perusahaan.
Dugaan ini muncul dari laporan keuangan Meta yang mereka umumkan bulan April lalu.
Dari laporan ini ada pengeluaran perusahaan akan berkurang 3 miliar dollar AS (sekitar Rp 43,8 triliun) tahun ini karena bisnis perusahaan yang melambat.
Selain penyesuaian biaya pengeluaran, Meta juga menunda perekrutan.
Kemudian, Meta juga memfokuskan keuangan untuk proyek tertentu, jika harus melakukan pembiayaan lain.
Kabarnya, Meta juga tidak akan menjual kacamata AR yang sudah mereka kembangkan selama tiga tahun.
Meta renacanya akan fokus untuk mengembangkan kacamata AR versi terbaru lainnya, yang akan mereka jual secara komersil.
