Job Rubinstein pun merekrut Tony Fadell dengan memberikan kontrak enam minggu untuk mengerjakan pemutar media portabel bikinan Apple.
Rubinstein memilih Fadell karena ia memiliki pengalaman yang cocok dengan tugasnya.
“Apple berpikir bahwa mereka dapat membawa (pemutar MP3) yang lebih baik ke pasar dan mereka meminta saya untuk melakukan beberapa desain,” kata Fadell dalam sebuah wawancara dengan Macworld.
Rubinstein memasangkan Fadell dengan Stan Ng, manajer pemasaran produk veteran Apple.
Selama enam minggu, Fadell mempelajari produk pesaing.
Ia kemudian berpikir bahwa untuk menghadirkan pemutar musik portabel yang lebih baik butuh perangkat kecil dan portabel.
Meski kecil namun memiliki kapasitas penyimpanan besar dan masa pakai baterai yang lama pula.
Ketika kontraknya berakhir pada pertengahan April 2001, Fadell mempresentasikan prototipe PMP kepada para eksekutif Apple, termasuk Steve Jobs.
Ada tiga purwarupa yang Fadell presentasikan.
Dari ketiganya, Jobs menyukai prototipe yang memiliki desain roda gulir.
Dalam pertemuan yang sama, Wakil Presiden Senior Pemasaran Produk Apple, Phil Schiller, secara pribadi, menganggap ide tombol roda gulir itu sebagai solusi masalah antarmuka (user interface/UI)
Hal ini solusi dari hal yang mengganggu pada perangkat PMP pada zaman itu.
Dengan roda gulir, pengguna bisa menavigasi lagu-lagu yang mereka inginkan dengan mudah, meski terdapat ribuan lagu di pemutar musik.
Semakin lama Anda memutar roda, Apple juga akan membuat kecepatan gulir semakin cepat.
Totalnya, iPod berkembang, dan Apple produksi, hingga di pasarkan dalam waktu 6 bulan saja.
Steve Jobs menyukai ide Fadell.
Fadell pun mendapat tawaran pekerjaan di Apple untuk melanjutkan proyek pemutar musik portabel Apple itu.
Hanya dalam waktu 6 bulan
Fadell bergabung dengan Apple pada April 2001.
Proyek PMP Apple pun kemudian Apple beri nama kode “P-68” dan secara resmi berjalan.
Setelah berkonsultasi dengan departemen pemasaran Apple, Fadell memutuskan bahwa iPod akan Apple kirim selama musim belanja Natal 2001.
Ini artinya, ia hanya memiliki waktu enam bulan untuk membentuk tim, mengembangkan produk, memproduksi, dan memasarkan PMP Apple.
Singkat cerita, Fadell memiliki tim inti pengembangan pemutar musik portabel Apple.
Ia dan kawan-kawan pun berkantor di salah satu bangunan tertua dan paling kotor di kantor Apple.
Karena tenggat waktu yang sangat sempit, Fadell pun meminta bantuan sejumlah pihak untuk mengerjakan beberapa komponen iPod.
Misalnya, chipset khusus pemutar MP3 untuk PMP Apple ini perusahaan San Jose bernama PortalPlayer kerjakan.
Jeff Robbin, programmer yang bertanggung jawab atas pengembangan aplikasi iTunes, juga turut serta untuk mengerjakan bagian perangkat lunak, termasuk antarmuka pada iPod.
Sistem operasi iPod sendiri oleh perusahaan Pixo kerjakan.
Menurut laporan MacWorld, kala itu, Fadell, Robbin, dan kawan-kawan harus menghabiskan waktu berjam-jam untuk membuat perangkat.
Rambut Fadell mengungkapkan, setidaknya mereka bekerja 18 hingga 20 jam sehari, tujuh hari seminggu.
Ketika itu, menurut Fadell, proses pengembangan PMP Apple ini sangat membebani kehidupan pribadinya sehingga ia harus putus dengan kekasihnya.
Saat mengembangkan iPod, Apple menggunakan prototipe seukuran kotak sepatu yang cukup besar.
Ini memungkinkan debugging software lebih mudah sekaligus merahasiakan ukuran asli iPod yang mungil.
Sementara desain luar iPod menjadi tanggung jawab Jonathan Ive.
Setelah lusinan prototipe, tim Ive menetapkan desain iPod seperti yang rilis 21 tahun silam.
Di mana mengusung kotak sederhana, seukuran satu pak kartu, dibalut dengan polikarbonat putih di bagian depannya.
Asal usul nama iPod
Baca juga: Demi iPod Nano, Seorang Pria Implan Magnet di Bawah Kulit