Apakah Anda ketahui juga kalau QR Code ini memiliki dua jenis, yaitu QR Code statis dan QR Code Dinamis.
QR Code statis yaitu kode yang tidak bisa pengguna edit lagi saat setelah tercipta.
Contohnya pada QR Code wifi.
QR Code dinamis yaitu jenis kode yang bisa pengguna perbarui, pengguna edit maupun ubah sesuai kebutuhan.
Seperti contohnya pada QR Code pembayaran terdapat di e-commerce.
Baca juga : Gagal Scan Kode QR WA Web? Ini Penjelasannya dan Cara Mengatasinya
Lalu ada kotak hitam dan putih yang terdapat pada QR Code itu publik sebut dengan nama modul.
Dari kombinasi modul tersebut yang akan kamera smartphone baca, selanjutnya kode ini akan terinterpretasikan kepada sistem prosesor.
Pada QR Code terdapat bagian-bagian yang bisa Anda ketahui yakni:
- Tiga kotak besar yang berada disisi pojok (Positioning detection markers), berfungsi untuk memberitahu kamera scan dimana pinggiran kode yang harus ditandai.
- Kotak lebih kecil (Aligment marking), untuk mengukur besar kotak.
- Timing pattern, berguna untuk konfigurasi data grid.
- Version information, untuk mengetahui versi QR Code yang dipindai.
- Format information, untuk menampilkan data yang dimuat pada pengguna
- Data and error correction keys, yaitu untuk menjaga data agar tetap dapat di scan meski kode terlihat rusak.
- Quiet Zone, untuk memisahkan QR Code dari lingkungan sekitar.
