Selular.ID – Netflix memposting laporan triwulanannya kemarin, dan angka untuk Januari-Maret tampak kurang memuaskan.
Perusahaan streaming berharap bisa menambah 2,5 juta pelanggan, tetapi sebaliknya, kehilangan 200.000 untuk tiga bulan pertama tahun kalender.
Penyusutan jumlah tersebut membuat saham perusahaan melemah, yang kehilangan lebih dari 25% dalam perdagangan di hari itu.
Baca Juga: Target Meleset, Saham Netflix Anjlok
Reed Hastings, CEO Netflix, menentang kemerosotan itu akibat “kompleksitas periklanan”.
Ia lebih memilih “kesederhanaan berlangganan” tetapi dia juga “penggemar dari ragam opsi untuk konsumen”, yang berarti perusahaan sedang mempertimbangkan pengenalan tingkat yang lebih murah dengan iklan.
Selama periode Januari-Maret yang sama pada tahun 2021, Netflix mencatat masuknya 4 juta pengguna yang membayar, tetapi sekarang hanya tercatat 0,5 juta.
Namun, sejak platform keluar dari Rusia, ia kehilangan 700.000 pengguna, mengakibatkan hilangnya pelanggan, untuk pertama kalinya terjadi sejak Oktober 2011.
Tantangan utama ke depan tetap akuisisi lunak, tetapi Reuters mengingatkan bahwa 100 juta rumah tangga di AS sudah membayar untuk Netflix dan perusahaan harus mencari ekspansi di wilayah lain.
Ada juga persaingan sengit dari rival seperti HBO Max dan Disney.
Baca Juga: Netflix Akan Menagih Pelanggan yang Menggunakan Berbagi Kata Sandi di Akun
Semua layanan streaming utama diprediksi pertumbuhan yang lebih lambat, dengan Netflix khususnya memperkirakan 2 juta lebih banyak orang untuk berhenti membayar dalam tiga bulan ke depan, meskipun kembalinya judul-judul besar seperti “Stranger Things” dan “Ozark”.
Angka-angka ini menghasilkan penurunan nilai yang mengejutkan, dengan saham Netflix kehilangan 26% setelah bel pada hari Selasa, menghapus nilai $40 miliar.
Penurunan juga dialami pesaing, Roku turun 6%, Walt Disney melaporkan penurunan 5%, sementara Warner Bros Discovery turun 3,5%.
