Selain itu CEO/ Founder dari tim Bigetron esport Edwin menyebutkan bahwa tidak adanya prestasi selama Jangs memimpin menjadi alasan untuk mengeluarkannya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada Jangs. Meskipun gagal dari segi tidak dapat piala untuk Bigetron RA,” ujarnya.
“Dia sudah berkontribusi banyak terhadap tim mungkin tanpa Jangs kondisi Bigetron RA ini akan lebih buruk, saya berani bicara seperti itu,” sambung Edwin.
Di musim ini BTR RA memang kesulitan perihal mendapatkan kembali gelar tahta juaranya di ajang PUBG Mobile Pro League Indonesia (PMPL ID).
BTR RA pernah juara PMPL ID pada Season 1 tahun 2020.
Mungkin banyaknya ekspektasi dari penggemar juga membuat Jangs yang akhirnya merasa gagal lalu mengeluarkan diri dari tim.
“Aku kira musim ini terlalu ketat persaingannya hanya selisih beberapa point saja,” ungkap Edwin.
“Sebelum musim ini bergulir sebenarnya Jangs sudah bilang misalnya kalau ia gagal membawah BTR juara ya dia mau mengeluarkan diri,” lanjutnya.
Baca juga: Klasemen Akhir PMPL ID Spring Split 2022, NFT Esports di Puncak
Kegagalan ini karena faktor Bigetron RA yang telah menyudahi turnamen terbesar PUBG di indonesia PMPL ID season 5.
Di Season ini BTR RA harus puas berada posisi ke 4 klasemen.
Mereka berada di bawah ION Esport, Evos Reborn, RRQ Ryu sebagai peringkat 1,2,dan 3.
