Serangan ini mereka klaim telah membuat membuat situs web pemerintah Rusia dan situs kantor berita Russia Today tumbang.
Tak hanya itu, kelompok peretas Anonymous juga mengklaim telah meretas database Kementerian Pertahanan Rusia hingga meretas saluran TV pemerintah Rusia untuk mengunggah konten pro-Ukraina.
Akun Twitter lainnya dengan handle @LatesAnonPress yang juga mengklaim bagian dari hacker anonim atau Anonymous.
Dalam video yang di akun Twitternya, mereka mengirim pesan kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.
Mereka meminta Putin menghentikan serangan pada Ukraina.
Peretas anonim ini juga mengancam akan melancarkan sejumlah serangan siber sehingga akses Putin maupun Rusia terhadap ekosistem digital terputus.
Hal ini akan mereka lakukan hingga permintaan mereka untuk menghentikan perang dapat Rusia penuhi.
“Tumbangnya beberapa situs itu hanya permulaan, dalam waktu dekat, Anda akan merasakan amarah para hacker dunia dengan banyak hacker berasal dari Rusia.”
“Rahasia Anda tidak lama lagi akan terbongkar dan infrastruktur utama pemerintah akan kami bajak,” demikian kutipan dari peretas anonim itu.
Sulit mengidentifikasi peretas
Baca juga: 5 HP Harga di Bawah Rp1 Juta, Cuma Rp900 Ribu Dapat RAM 4GB