Konten yang YouTuber, pelatih kebugaran, model, pembuat konten, tokoh masyarakat buat untuk memonetisasi profesi mereka.
Para kreator konten nantinya bisa mendapatkan uang dari biaya langganan para pengguna.
Namun, citra layanan ini belakangan menjadi kurang baik.
Hal ini karena adanya kreator yang terang-terangan menjual konten berbau pornografi mereka di OnlyFans.
TONTON JUGA:
Hal ini sempat membuat regulator di Inggris pada pertengahan tahun lalu meminta OnlyFans agar membatasi pengguna anak-anak.
Sebab, ada anak-anak di bawah 18 tahun menggunakan identitas palsu masuk ke platform ini.
OnlyFans sendiri sempat mengaku akan melarang materi konten dewasa di platformnya mulai 1 Oktober 2021 lalu, tapi rencana tersebut batal.
Alasannya, pelarangan konten porno di OnlyFans justru berisiko mendorong maraknya peredaran konten dewasa secara sembunyi-sembunyi.
Baca juga: 5 Laptop dengan Daya Tahan Baterai Terbaik Tahun 2022, Tahan hingga 18 Jam