Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

Ditargetkan Beroperasi November 2023, Ini Persiapan Ruang Kendali Satelit Satria

BACA JUGA

Jakarta, Selular.ID – Guna memfasilitasi konektivitas bagi sekitar 45 juta masyarakat di beberapa wilayah paling terpencil di Indonesia, Pemerintah mengembangkan Satelit Multifungsi Satelit Indonesia Raya (Satria-1).

Kesiapan itu pun semakin nyata, dengan peletakan batu pertama (ground breaking) ruang kendali Satelit Multifungsi (SMF) Indonesia Raya 1 (Satria-1), oleh Johnny G. Plate, Menteri Komunikasi dan Informatika, di kawasan perkantoran PT Pasifik Satelit Nusantara (PSN), Cikarang, Kabupaten Bekasi.

Satria-1 direncanakan akan memiliki 11 stasiun bumi/gateway di beberapa lokasi yang tersebar di Indonesia antara lain di Batam, Cikarang, Banjarmasin,Tarakan, Pontianak, Kupang, Ambon, Manado, Manokwari, Timika dan Jayapura.

Johnny menyebutkan, Cikarang akan menjadi lokasi untuk Stasiun Pusat Pengendali Satelit Primer, Network Operation Control, dan Gateway Proyek Satria yang merupakan satu kesatuan dari proyek, yang saat ini sedang dalam tahap proses pengadaan lahan untuk seluruh stasiun bumi yang seluruhnya terdapat di 11 lokasi secara paralel.

“Melalui stasiun pengendali digital ini, pemerintah dapat mengendalikan dan mengawasi pergerakan Satelit Satria-1, melakukan manajemen jaringan agar sesuai dengan standar kestabilan layanan, serta menjadi sarana komunikasi data antara Satelit Satria-1 dengan Bumi,” tutur Johnny.

Oleh sebab itu, saat ini pemerintah juga dalam proses pengadaan lahan untuk seluruh stasiun Bumi yang lain. Menurut Menkominfo, momentum peletakan batu pertama ini sekaligus menjadi upaya pemerintah mempercepat transformasi digital, meski masih di tengah pandemi.

Lebih lanjut Menkominfo menuturkan, pertimbangan untuk menggunakan satelit sebagai solusi telekomunikasi tidak lepas dari kondisi geografis yang terdiri dari ribuan pulau, gunung, bukit, selat, dan laut. Karenanya, satelt dipakai untuk memperkecil kesenjangan akses broadband internet.

“Proyek Satelit Satria-1 ini merupakan bentuk nyata upaya Kementerian Kominfo untuk menyediakan konektivitas yang inklusif dan merata hingga ke seluruh pelosok negeri, khususnya di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T),” ujar Johnny

Ke-10 pembangunan gateways ini masih dalam proses pengadaan lahan, karenanya saya tentu berharap, bahwa kepala daerah, tokoh masyarakat untuk membantu agar land back yang tidak seberapa besarnya juga bisa tersedia dengan baik,” ucap Johnny.

Johnny juga menegaskan satelit Satria-1 bakal menyediakan akses internet di 150 ribu titik layanan publik dari total 501.112 titik, yang di daerah 3T yang belum memiliki akses internet. Dari total 150 ribu titik tersebut, 3.700 di antaranya merupakan fasilitas kesehatan, 93.900 sekolah/pesantren, 47.900 kantor desa/kelurahan, dan 4.500 titik layanan publik lainnya.

Adapun keseluruhan kapasitas transmisi satelit sebesar 150 gigabytes per second (Gbps). Artinya, setiap titik akan mendapatkan kapasitas dengan kecepatan sebesar 1 megabytes per detik.

“Saya berharap pada akhir 2023 nanti satelit tersebut dapat dikirim atau ditempatkan di orbit dan berfungsi komersial untuk membantu publik Indonesia,” tandasnya.

Adi Rahman Adiwoso, Direktur Utama PT Satelit Nusantara Tiga (SNT), mengatakan, proses penandatanganan perjanjian kerjasama proyek Satria 1 telah dilakukan pada 3 Mei 2019 dan financial close telah dilakukan pada 31 Maret 2021.

Saat ini pembuatan satelit sedang dalam proses pembuatan. Diharapkan semua sistem siap digunakan pada Maret 2023 dan selanjutnya pada kuartal-II 2023 Satelit Satria 1 akan diluncurkan di Space X Amerika Serikat.

Baca Juga:Satelit Satria-1 Peroleh Pinjaman Rp2,1 Triliun Melalui AIIB

“Sekarang proyek ini telah mencapai lebih dari sepertiga proyek sistem ini dimana kita terus men-track kemajuannya dan sampai sekarang masih pada jadwal,” ucap Adi.

Satelit Satria sendiri menggunakan teknologi High Throughput Satellite (HTS) dengan frekuensi Ka-Band. Adapun perusahaan manufaktur satelit yang terlibat adalah Thales Alenia Space, dan menggunakan launcher dari Space-X yaitu Falcon 9-5500. Sedangkan untuk slot orbit menggunakan administrator Indonesia dari operator PSN ( 1460 E).

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU