Jakarta, Selular.ID – Prancis pada pekan lalu memastikan perusahaan telekomunikasi Cina Huawei tidak akan dikecualikan dari memasok peralatan untuk jaringan 5G di negara itu. Meski demikian, Huawei dapat dikenakan pembatasan dan Paris dapat memprioritaskan operator Eropa.
“Tidak ada diskriminasi terhadap Huawei. Tidak, Huawei tidak akan dikecualikan dari 5G di Perancis,” Menteri Ekonomi dan Keuangan Bruno Le Maire mengatakan kepada BFM TV.
Namun dia menambahkan “negara Prancis akan mengambil tindakan pencegahan untuk melindungi kepentingan kedaulatan” terutama yang dekat dengan instalasi nuklir dan militer. Dan juga “dapat dimengerti bahwa kita dapat memprioritaskan operator Eropa” seperti Nokia atau Ericsson, tambahnya.
5G adalah generasi terbaru dari komunikasi selular yang menawarkan kecepatan jauh lebih tinggi dan dapat membuka berbagai aplikasi baru. Ada perdebatan sengit di Eropa tentang apakah mengecualikan Huawei dari mengembangkan jaringan seluler 5G atau tidak.
Para kritikus, yang dipimpin oleh Washington, mengatakan Huawei terlalu dekat dengan Beijing dan peralatannya dapat digunakan sebagai alat untuk memata-matai. Sebuah pertentangan yang ditolak oleh perusahaan.
Presiden AS Donald Trump telah memerintahkan perusahaan-perusahaan Amerika untuk berhenti berbisnis dengan pemimpin pasar Huawei, dan mendesak sekutu untuk mengikutinya.
“Setiap orang dapat mengajukan tawaran untuk melengkapi wilayah Prancis dengan 5G tetapi kami akan memberlakukan sejumlah batasan untuk melindungi kedaulatan kami,” kata Le Maire.
Ditanya apakah Prancis dapat memberikan perlakuan istimewa kepada perusahaan jaringan telekomunikasi Eropa Nokia dari Finlandia dan Ericsson dari Swedia, Le Maire menjawab: “Kami memiliki dua operator Eropa yang memasok 5G dan memasok peralatan berkualitas.
“Adalah normal jika kita melihat dulu jika mereka dapat memberikan solusinya. Dan saya pikir mitra China dapat memahaminya.”
Dia menegaskan: “Huawei tidak akan didiskriminasi. Jika Huawei memiliki penawaran yang lebih baik dari sudut pandang teknis atau harga, ia dapat memiliki akses ke 5G di Perancis.
“Tetapi jika ada instalasi kritis – militer atau nuklir – di dekat kita akan memberlakukan beberapa pembatasan untuk melindungi kedaulatan kita,” jelasnya.
Komentar Le Maire muncul ketika Wall Street Journal melaporkan bahwa pemerintahan Trump yakin Huawei dapat secara diam-diam mengakses jaringan seluler di seluruh dunia melalui “pintu belakang” yang dirancang untuk digunakan oleh penegak hukum.
Disebutkan para pejabat AS mengatakan perusahaan itu telah memiliki “kemampuan rahasia” ini selama lebih dari satu dekade.
Namun Huawei dengan keras membantah laporan itu, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa “tidak pernah dan tidak akan pernah secara diam-diam mengakses jaringan telekomunikasi, kami juga tidak memiliki kemampuan untuk melakukannya.”
Sebelumnya, pemerintah Inggris juga telah mengeluarkan keputusan tentang keterlibatan asing dalam pengembangan jaringan 5G.
Siaran pers menyatakan negara akan memungkinkan vendor “berisiko tinggi” untuk membantu membangun jaringan di bawah batasan ketat.
Huawei belum disebutkan secara spesifik tetapi jelas pemerintah Inggris menyebut perusahaan itu “berisiko tinggi” bersama dengan ZTE. Dan meskipun tekanan yang diberikan AS pada sekutunya, Inggris akan mengizinkan Huawei untuk berpartisipasi dalam penyebaran 5G meskipun dalam kondisi tertentu.
Contohnya, peralatan yang digunakan untuk membangun jaringan 5G dari Huawei tidak boleh melebihi 35% dan tidak akan digunakan di lokasi geografis yang sensitif seperti pembangkit listrik dan pangkalan militer.