Jakarta, Selular.ID – Selain kualitas pendidikan, tingginya kematian ibu dan stunting (kerdil) menjadi persoalan utama bagi Indonesia dalam upaya mencetak SDM unggul.
Menurut laporan WHO, angka stunting di Indonesia merupakan tertinggi ke lima di dunia, dan tertinggi di Asia Tenggara, yakni mencapai 30,8%. Angka itu juga jauh lebih tinggi dari beberapa negara miskin di Afrika.
Badan kesehatan PBB itu juga mencatat, anak stunting di Indonesia, tidak hanya terjadi di keluarga miskin dan kurang mampu, namun juga terdapat di keluarga yang mampu secara ekonomi.
Menurut catatan Kemenkominfo, terdapat 60 kabupaten/kota di Indonesia dengan kasus stunting tinggi. Salah satunya adalah Kabupaten Sumedang.
Angka prevalensi (populasi penyakit-red) stunting di kabupaten yang terkenal sebagai penghasil tahu itu, hampir sama dengan angka stunting tingkat nasional.
Berdasarkan prosentase tersebut, tiga dari sepuluh bayi yang lahir di Kabupaten Sumedang, menderita stunting. Pada 2019, angka stunting di Kabupaten Sumedang pun masih sangat tinggi, mencapai 28%. Angka ini masih di atas angka standar yang ditetapkan WHO yaitu 20%.
Dirut Telkomsel Emma Sri Martini, menyebutkan bahwa tingginya stunting menunjukkan bahwa persoalan kesehatan, masih menjadi agenda utama kita, selain peningkatan kualitas pendidikan dan pengurangan angka kemiskinan.
Ia mengatakan, bonus demografi yang dinikmati Indonesia, berupa tambahan penduduk hingga mencapai sekitar 300 juta pada 2045 mendatang, akan menjadi masalah jika angka stunting tidak dapat ditekan.
“Apalagi persoalan stunting tidak sekedar menyangkut kecukupan gizi, namun juga air bersih dan sanitasi. Sehingga memerlukan dukungan dari pihak terkait, terutama Dinas PUPR dan Dinas Kesehatan, agar bisa saling bahu membahu. Hal ini juga menjadi kepedulian Telkomsel untuk berperan dalam mengurangi stunting”, ujar Emma, di sela-sela Penandatangan Nota Kesepahaman, Pemanfaatan Tekknologi Telekomunikasi Digital, antara Telkomsel dan Pemkab Sumedang di Sumedang (27/10/2019).
Sebagai upaya untuk menekan stunting tersebut, Telkomsel berkolaborasi dengan Pemkab Sumedang dan ZTE, menyediakan tablet phone yang telah dilengkapi dengan aplikasi edukasi kesehatan.
Sebanyak 300 tablet telah disebar ke desa-desa yang memilki rasio stunting tinggi di Sumedang. Keberadaan perangkat ini, akan mendukung upaya aparat kesehatan di desa-desa untuk mendigitalisasi informasi terkait penanganan dan pencegahan stunting.
“Dengan informasi yang mudah diakses secara digital, para aparat desa diharapkan dapat melakukan diseminasi informasi selain melakukan upaya pencegahan, agar bayi bisa tumbuh sehat”, pungkas Emma.