Jakarta, Selular.ID – Tahun lalu Huawei berhasil mengapalkan 200 juta unit ponsel selama 2018. Sekarang, perusahaan mengapalkan sejumlah volume sama tetapi dua bulan lebih cepat.
Padahal di kancah global, perusahaan tengah diterpa ‘musibah’ akibat larangan perdagangan AS terhadapnya, yang memengaruhi penjualan ponsel cerdas dan bisnis jaringannya.
Tetapi sepertinya itu tidak menghentikan pabrikan Cina untuk memecahkan rekor tahun ini.
We’ve just exceeded 200 mil shipments in 2019 🎉
64 days earlier than in our previous year!
Our thanks and appreciation goes out to everyone for your support – as we keep striving to improve technology for all #Huawei #MakeItPossible pic.twitter.com/gPs9pnmMyJ— Huawei Mobile (@HuaweiMobile) October 23, 2019
Perusahaan baru saja mengumumkan bahwa ia mengirim lebih dari 200 juta smartphone secara global pada tahun 2019.
Perusahaan sebelumnya mencapai target itu tahun lalu, tetapi mengingat situasinya sekarang, pencapaian kali ini tentu mengejutkan banyak pihak. Terlebih, volume 200 juta itu dicapai dalam waktu 64 hari lebih awal dari pada tahun 2018.
Larangan perdagangan AS pada bulan Mei berarti smartphone Huawei terbaru tidak diizinkan untuk menawarkan Google Mobile Service.
Larangan ini sangat terasa dengan seri Huawei Mate 30, yang peluncurannya terbatas di luar China karena kurangnya layanan Google pra-instal.
Volume pengiriman Huawei yang tinggi kemungkinan karena kinerja yang kuat di China, karena memang Google Mobile Service tidak digunakan di negara tersebut. Pengiriman juga dapat dikaitkan dengan kinerja global yang baik pada kuartal pertama tahun ini, serta kinerja yang solid di Q2 sampai pengumuman larangan perdagangan di pertengahan kuartal.
Perusahaan masih memiliki dua bulan lagi hingga akhir tahun, jadi ada kemungkinan jumlah akhir smartphone yang dikirim pada 2019 akan jauh lebih tinggi.