Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Kuartal 1-2019, Huawei Bertahan Di Posisi Dua Vendor Smartphone Dunia

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Raksasa telekomunikasi asal China Huawei mampu mempertahankan posisi sebagai vendor ponsel pintar terbesar kedua di dunia pada kuartal pertama 2019. Laporan tersebut dikeluarkan oleh lembaga riset terkemuka Gartner, sebelum perusahaan masuk daftar hitam oleh Amerika Serikat.

Gartner juga mengatakan Huawei terus mengurangi kesenjangan dengan Samsung, tetapi memperingatkan bahwa pertumbuhan bisa dibatasi dalam waktu dekat.

Pemerintah AS pada 15 Mei 2019, memblokir Huawei dari membeli barang-barang dari perusahaan AS, dengan alasan perusahaan terlibat dalam kegiatan yang bertentangan dengan keamanan nasional.

Namun pekan lalu, Presiden Donald Trump sedikit melunak dengan memberikan Huawei lisensi untuk membeli barang-barang AS, hingga 19 Agustus.

Gartner mengatakan Samsung mempertahankan posisi teratas dalam penjualan ponsel pintar di seluruh dunia, mencapai pangsa pasar 19,2% pada kuartal pertama 2019.

Huawei mencapai pertumbuhan tahun-ke-tahun tertinggi di antara lima besar dunia – pembuat ponsel pintar : Samsung, Huawei, Apple, OPPO dan Vivo.

Huawei menjual 58,4 juta unit smartphone di kuartal ini, dengan pertumbuhan di semua wilayah, laporan Gartner menunjukkan.

Pencapaian Huawei terbilang kontras, mengingat total penjualan global smartphone kepada pengguna akhir, turun 2,7% di kuartal ini, dengan 373 juta unit terjual. Sehingga naiknya penjualan Huawei lebih karena keberhasilan perusahaan memangsa pangsa pasar milik vendor lain.

Huawei berhasil dengan sangat baik di dua pasar terbesarnya, Eropa dan Greater China, di mana penjualan smartphone tumbuh masing-masing sebesar 69% dan 33%. Hingga kuartal 1-2019, Huawei memiliki market share 29,5% dari pasar smartphone di Tiongkok Raya.

Tetapi dampak dari tindakan AS terhadap Huawei kemungkinan akan membuat para pembeli menjadi khawatir. PriceSpy, situs perbandingan produk yang menarik rata-rata 14 juta pengunjung per bulan, mengatakan pekan lalu bahwa handset Huawei menarik lebih sedikit klik dari pembeli online.

“Tidak tersedianya aplikasi dan layanan Google pada smartphone Huawei, jika diimplementasikan, akan mengganggu bisnis smartphone internasional Huawei yang hampir setengah dari bisnis telepon di seluruh dunia,” kata Anshul Gupta, Direktur Riset Senior Gartner.

“Tidak sedikit hal itu membawa kekhawatiran di antara pembeli, sehingga berpotensi membatasi pertumbuhan Huawei dalam waktu dekat,” tambahnya.

Akibat embargo AS, sejumlah perusahaan yang telah menghindar, baik sepenuhnya maupun membatasi pembelian dari Huawei.

Mereka diantaranya adalah Google, ARM Softbank (Inggris), Intel, Qualcomm Inc, Xilinx Inc, Broadcom, Panasonic (Jepang) dan EE BT Group (Inggris).

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU