Jakarta, Selular.ID –Nokia mengumumkan kontrak baru Nokia dengan A1 dari Austria per tanggal 25 Maret 2019. Kesepakatan tersebut menunjukkan portofolio kapabilitas 5G Nokia yang luas, yang merupakan cakupan end-to-end yang sesungguhnya di industri yang tersedia di seluruh dunia dari satu penyedia.
Rajeev Suri, President and Chief Executive Officer di Nokia menjelaskan, secara keseluruhan, ke-30 kesepakatan komersial tersebut, terdapat 16 kesepakatan dengan penyedia layanan yang namanya telah diumumkan ke publik.
Kesepakatan itu menawarkan wawasan tentang kemajuan peluncuran 5G di seluruh dunia dan menunjukkan nilai yang diproyeksikan oleh para operator jaringan dalam teknologi ini.
“Melalui perjanjian ini, yang menciptakan kemitraan baru dan melanjutkan hubungan bisnis yang sudah ada di seluruh dunia, kita dapat melihat janji yang ditawarkan jaringan 5G menjadi kenyataan. Banyak dari 30 kesepakatan 5G komersial yang kita rayakan hari ini mencakup beberapa elemen dari seluruh portofolio end-to-end kami, seiring para pelanggan kami beralih ke Nokia di setiap tahap siklus investasi 5G mereka.”terang Rajeev Suri, dalam keterangan resminya.
Menurutnya, di saat setiap operator mencari kemampuan untuk dapat dengan cepat menyebarkan kapasitas dan kecepatan 5G baru ke jaringan yang ada, radio 5G Nokia dapat disebarkan terlepas dari vendor jaringan 4G yang dipakai.Rangkaian produk 5G Nokia dirancang untuk menawarkan fleksibilitas dan kemampuan bagi para operator untuk menyediakan jaringan 5G ke berbagai pengguna akhir.
“Dengan perangkat Fixed Wireless Access baru yang diumumkan di ajang MWC 2019, teknologi Nokia dapat menyediakan layanan pelanggan langsung ke rumah pengguna sehingga memungkinkan para operator untuk menghadirkan cakupan lengkap kepada para pengguna akhir, dan memberikan pengalaman pertama jaringan 5G yang sesungguhnya kepada konsumen,”kata Rajeev Suri.
Memperkuat portofolio 5G perusahaan dengan teknologi inti “cloud native” yang sesungguhnya dibandingkan mengevolusi solusi inti saat ini membuat Nokia memiliki fleksibilitas untuk memenuhi kebutuhan utama dari klien. Kemampuan ini mengartikan bahwa operator dapat menawarkan latensi rendah, throughput tinggi, layanan yang kaya konten, serta dapat mengintegrasikan pengembangan 5G mereka di samping radio 2G, 3G, 4G dan fixed access network.
“Para penyedia layanan yang sedang bertransformasi menuju 5G berada dalam tahap kematangan yang berbeda-beda, dan penting bagi para vendor di pasar ini agar bersiap untuk mendukung perjalanan tersebut seutuhnya, dan bukan hanya sebagian dari perjalanan tersebut.”tutup Chris Nicoll, ACG Wireless dan Mobility Principal Analyst