Jumat, 1 Agustus 2025

IDC: AI Bukan Ancaman Manusia

BACA JUGA

Jakarta, Selular.ID Salah satu pakar kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) dan pemodal ventura (venture capitalist) yang berbasis di China, Kai Fu Lee, beberapa waktu lalu pernah menganalisa mengenai ancaman kehadiran (AI).

Dia memprediksi, dalam 15 tahun mendatang, 40 persen pekerjaan yang ada di dunia disebut dapat dilakukan oleh mesin. Menurutnya, AI akan semakin menggantikan pekerjaan manusia. Tidak hanya untuk buruh pabrik (pekerja kerah biru), tetapi juga karyawan kantoran.

Namun ternyata anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Hal itu dikatakan Mevira Munindra, Head Of Operation IDC Indonesia. Menurutnya, yang tepat adalah membantu pekerjaan manusia bukan menggantikannya.

Mevira memperkirakan AI akan diadopsi berkisar empat hingga lima tahun kedepan. Untuk saat ini di negara ASEAN baru Singapura.

“Manusia akan tetap penting untuk proses perusahaan. Pekerjaan manusia tidak dapat digantikan, seperti membangun hubungan yang kuat dengan klien dan memberikan produk dan layanan hebat yang sesuai dengan kebutuhan mereka,” kata Mevira, di Jakarta (31/01/19).

Dikatakan dia, ada hal yang tidak bisa dilakukan AI dengan baik, seperti cara mendengarkan, mereka memahami pentingnya empati dan pengambilan perspektif, mereka pun mengakui nilai komunikasi dan kolaborasi. AI dinilai akan gagal dalam hal ini.

“Akurat, lebh cerdas dan cepat sudah pasti, tidak untuk hubungan lebih dekat itu tidak akan didapati, apalagi tenaga Dokter sepertinya nga bisa digantikan” kata Mevira.

Untuk saat ini perusahaan-perusahan IT di Indonesia belum mengadopsi AI, menurut Mevira banyak pertimbangannya.

Akan tetapi arah kesana sudah terlihat.perusahaan-perusahaan teknologi di Indonesia tengah bersaing ketat. Mereka berlomba-lomba

“Indonesia adalah market yang sempurna untuk berkembangnya AI. Fundamental dari AI dan analitik betul-betul bergantung pada ketersediaan data,”kata mevira

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU