Batam, Selular.ID – Kewajiban pemenuhan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) untuk perangkat 4G yang edar di Indonesia membuat vendor smarpthone merakit perangkatnya di Indonesia. Namun hanya sedikit saja yang melakukan produksi secara Complete Knockdown (CKD) di Indonesia.
Stanly Joseph, Manager Domestic Project, PT Sat Nusapersada mengatakan bahwa di Indonesia hanya ada dua vendor smartphone yang melakukan proses perakitan secara CKD.
“Di Satnusa baru Asus yang melakukan CKD, satu vendor lagi ada di pabrik lain,” ungkap Stanley tanpa mau menyebutkan Vendor smartphone yang dimaksud.
Menurut data yang diperoleh dari Kementerian Kominfo dan Kementerian Perindustrian, Muhammad Firman, Head Of PR Asus Indonesia menyampaikan bahwa pada tahun 2017 Asus menjadi vendor pertama yang melakukan proses produksi secara CKD.

Proses produksi secara CKD ini berarti perangkat yang diproduksi dimulai dari proses Surface Mount Technology (SMT) dimana dalam proses ini dilakukan perakitan komponen PCB.
Proses SMT ini tidak dilakukan oleh vendor smartphone yang hanya melakukan proses Semi Knockdown (SKD) dalam perakitan smartphonenya.
Proses SKD ini artinya pabrik hanya melakukan perakitan komponen smartphone yang sudah jadi saja.
“Sejak 2017, mulai dari Zenfone Live, perangkat Asus diproduksi CKD di Satnusa,” ungkap Firman dalam kunjungan pabrik bersama Media.
Diakui Firman, konsekuensi perakitan secara CKD ini adalah harga produksi menjadi lebih mahal.