Jakarta, Selular.ID – Kementerian Perhubungan sesuai arahan Presiden Joko Widodo melakukan mediasi dengan pihak aplikator dan perwakilan driver online menyusul aksi unjuk rasa para pengemudi ojek online (Ojol) yang menuntut kebijakan rasional tarif
“Tadi pengemudi ojek online sudah diterima, kami sudah mendengarkan apa yang menjadi keluhan mereka. Sesuai dengan arahan Pak Presiden, hari kita tindaklanjuti. Rencananya akan dilakukan mediasi sore ini jam 16.00 WIB,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai mendampingi Presiden dalam pertemuan dengan lima orang perwakilan pengemudi ojek online, Selasa (27/3) di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan tersebut, pengemudi ojek online mengeluhkan tarif per kilometer yang terlalu rendah, yaitu hanya Rp1.600 per kilometer. Padahal sebelumnya, tarif per kilometer sempat mencapai Rp4.000. Penurunan tarif ini dianggap merugikan para pengemudi. Mereka kemudian mengusulkan tarif dapat naik menjadi Rp2.500 per kilometer.
“Tarifnya kemurahan, sekarang itu Rp1.600 per kilometer. Jadi 6 kilometer itu baru dapat Rp10.000, jadi mereka merasa kurang. Mereka mengusulkan tarifnya jadi Rp 2.500 per kilometer,” ungkap Menhub.
Dengan mediasi yang akan dilakukan, Menteri Budi berharap agar dapat mencari jalan tengah untuk masalah ini tanpa merugikan kedua belah pihak, baik aplikator penyedia jasa layanan ojek online maupun para pengemudi.
Baca juga: Grab Tanggapi Aksi Demo Mitra Pengemudi
“Semoga dengan mediasi yang akan dilakukan dapat menghasilkan jalan tengah yang baik dan tidak merugikan kedua belah pihak,” tutup Menhub Budi.