Jakarta, Selular.ID – Uber di wilayah Asia Tenggara resmi diambil alih Grab mulai pekan ini. Pelanggan dan mitra pengemudi Uber dianjurkan beralih ke Grab App.
Kepada staf Uber di Asia Tenggara, Dara Khosrowshahi, CEO Uber, menyampaikan pernyataan resmi perihal berita merger dengan Grab.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada tim di Asia Tenggara atas apa yang telah mereka bangun selama lima tahun terakhir ini di sana – kesepakatan ini adalah bukti dari kerja keras mereka,” kata Dara.
Dara melanjutkan, “Saya memahami adanya pertanyaan apakah konsolidasi merupakan strategi paling tepat saat ini, mengingat ini adalah konsolidasi ketiga setelah China dan Rusia. Jawabannya adalah tidak.
Salah satu potensi risiko dari strategi global kita adalah kita berkompetisi di terlalu banyak medan dengan terlalu banyak pemain. Konsolidasi ini memungkinkan kita untuk berkompetisi di pasar-pasar utama kita, sambil meningkatkan nilai dan besaran saham ekuitas kita di sejumlah pasar besar dan penting lainnya.
Meskipun Merger dan Akuisisi (M&A) akan selalu menjadi cara penting bagi kita untuk menciptakan nilai bagi perusahaan (value-creation), kedepannya kita akan lebih fokus pada pertumbuhan organik, pertumbuhan yang berasal dari membangun produk, servis, dan teknologi terbaik di dunia, dan membangun kembali merek kita menjadi merek mobilitas yang patut didukung oleh para penumpang, kota-kota dan mitra pengemudi.”
Akuisisi Grab kepada Uber sebetulnya bukan kejutan, karena di negara lain sudah terjadi. Sebelum Asia Tenggara, Uber telah merger dengan Didi Chuxing di China dan Yandex di Rusia.
Menyusul akuisisi ini, baik pelanggan maupun mitra pengemudi di Indonesia telah menerima surat edaran resmi dari manajemen Uber untuk beralih ke Grab App.