Jakarta, Selular.ID – Produsen smartphone asal Hong Kong, Infinix, sudah bukan brand baru di Indonesia. Mereka mulai menapaki pasar nusantara sejak pertengahan 2015 melalui produk debut Hot Note X551.
Hingga 2017, lebih dari sepuluh produk dihadirkan Infinix ke tanah air. Dengan promo pemasaran minim (dibandingkan vendor global lain yang masuk ke Indonesia), wajar penjualan smartphone Infinix masih terbilang kecil.
Namun pada kuartal keempat 2017, perusahaan mulai melihat peningkatan signifikan.
“Penjualan kami di Lazada tumbuh 400% pada Q4 2017 dibandingkan Q3 2017. Artinya, empat kali lebih besar,” ungkap Marcia Sun, SEA Regional Head Infinix Mobile, usai acara peluncuran Infinix Hot S3 X573 di Jakarta (6/3/2018).
Karena kenaikan kuantitas itu, Marcia mengatakan pada Desember 2017, Infinix berdiskusi dengan partner OEM bagaimana memenuhi permintaan pasar untuk smartphone Infinix di tahun 2018.
“Maka dari itu kami gandeng pabrik baru. Selain Satnusa, sekarang ARM juga memproduksi smartphone Infinix. Produk pertama kami dengan ARM adalah Infinix Hot S3,” tutur Marcia.
Mengenai penjualan, Marcia mengaku tahun 2017 tergolong kecil.
“Tahun lalu sebenarnya tahun kecil bagi Infinix. Kecil maksudnya penjualan slow (lambat/pelan). Dengan adanya kebijakan TKDN kami mulai engaging untuk mengatasi problem itu,” terangnya.
Lebih lanjut Marcia mengungkapkan, penjualan tahun 2017 angkanya tidak terlalu besar.
“Penjualan tahun lalu sekitar 500.000 unit. Tahun ini, target kami double (menggandakan jumlah itu),” papar Marcia.
Baca juga: Pekan Depan Infinix Hot S3 Terima Update Face ID
“Caranya, Infinix akan merilis sekitar enam atau tujuh produk tahun ini, tergantung kebutuhan pasar. Yang pasti, tiga produk menggunakan chipset Qualcomm,” pungkas Marcia.