Jakarta, Selular.ID – Android merupakan sistem operasi paling dominan saat ini. Tidak heran Play Store-nya menjadi target serangan cyber paling banyak. Google pun tidak menyerah untuk memberantas aplikasi-aplikasi berbahaya dari Play Store melalui program-programnya.
Diberitakan Tech Crunch, sepanjang tahun 2017 sebanyak 700.000 aplikasi Android dihapus dari Google Play Store.Angka itu meningkat 70% ketimbang aplikasi yang dihapus pada 2016.
Ada beberapa indikator yang membuat Google menghapus aplikasi dari toko Android-nya. Yang pertama, aplikasi itu merupakan hasil contekan alias copycatdari yang sudah ada sebelumnya.
Pihak Google memastikan bahwa Google menghapus lebih dari 250.000 aplikasi copycat.
Kedua, aplikasi itu memiliki konten bermuatan pornografi, kekerasan yang ekstrim, kebencian, serta berkaitan dengan aktivitas-aktivitas ilegal. Sepanjang 2017, ada puluhan ribu aplikasi negatif yang diusir dari Play Store.
Ketiga, aplikasi itu berbahaya Misalnya saja menyisipkan malware, mengundang SMS penipuan, berlaku sebagai trojan, atau mencuri informasi-informasi personal pengguna.
Google tidak menyebutkan secara lasti berapa total aplikasi yang tersedia di Play Store saat ini. Menurut analis pihak ketiga, Play Store menyimpan 2,6 juta aplikasi pada Desember 2016 dan 3,5 juta aplikasi pada tahun selanjutnya.
Untuk menghalau serangan mlaware selain menghapus dari Play Store, tahun lalu, Google sudah mengumunkan Google Play Protect. FItur ini hadir di semua perangkat Android dengan dukungan Google Play Services 11 dan terbaru.
Fitur ini merupakan versi sempurna atau versi baru dari “Verify Apps”yang merupakan layanan Google Play yang sudah lama ada.
Walaupun difungsikan untuk menghalau malware, namun sepertinya Google Play Protect tidak cukup ampuh untuk menghalau serangan malware di Android.
Google Play Protect hanya mampu mendeteksi 65,8% ancaman malware di Android.AV-Test juga turut menyusupkan jenis malware yang cukup lawas. Lagi-lagi Google Play Protect masih kewalahan dalam menangkalnya.
Sebanyak 13 aplikasi dari 20 yang diuji, memiliki penilaian hingga 100% sementara Google Play Protect hanya mampu mengidentifikasinya sebanyak 93%. Kode Google bahkan hanya mampu memperoleh 79,2%.
Kemungkinan performa tak memuaskan Google Play Protect disebabkan oleh penggabungan banyak tool dalam satu label yang sama seperti anti-malware, serta penguncian dan pemulihan perangkat yang masih belum bekerja dengan baik.Sehingga Google, harus menghapus aplikasi-aplikasi bermasalah di Play Store.