Jakarta, Selular.ID – Pemindai sidik jari merupakan fitur populer di kalangan pemilik smartphone kekinian. Setidaknya dalam dua tahun terakhir, penggunaannya kian masif. Tidak hanya perangkat premium, di level menengah pun kini menyediakan fingerprint scanner.
Di Indonesia, fitur pemindai sidik jari saat ini bisa ditemukan di smartphone dengan harga kurang dari Rp2 juta.
Salah satu fungsi utama fingerprint scanner adalah sebagai alternatif tombol Power. Tanpa harus menekan tombol, pengguna bisa membuka kunci layar hanya dengan menempatkan ujung jari di lokasi scanner (biasanya di tombol Home atau di belakang).
Dengan mengganti kebiasaan menghidupkan layar smartphone dengan sidik jari, tombol Power jadi jarang digunakan, sehingga setidaknya memperpanjang usia tombol tersebut.
Fungsi utama kedua yang tidak kalah populer adalah untuk keamanan. Sidik jari pengguna bisa diatur sebagai alat autentifikasi akses apa pun di dalam smartphone. Mulai dari akses ke ruang chat, album foto, unduh aplikasi, atau melakukan payment di e-commerce.
Selain dua hal utama di atas, fingerprint juga biasa digunakan sebagai tombol shutter kamera, menerima panggilan masuk, dan lain-lain.
Dengan beragam fungsi itu, wajar bila fingerprint tengah digemari masyarakat Indonesia. Fitur itu kerap ditanyakan calon konsumen saat ingin membeli smartphone.
Anehnya, fitur yang sedang naik daun itu malah ditinggalkan oleh Oppo di smartphone terbarunya, A83.
“Oppo A83 tidak ada fingerprint scanner di belakang,” kata Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia, pada acara peluncuran Oppo A83 di Jakarta (21/2/2018).
Sebagai pengganti fingerprint, perusahaan menghadirkan fitur Face Unlock.
“Oppo A83 sepenuhnya mengandalkan Face Unlock untuk membuka perangkat. Responnya sama dengan F5 series, hanya 0,08 detik,” papar Aryo.
Alasan menghilangkan fingerprint, kata Aryo, adalah untuk mengedukasi konsumen Indonesia tentang teknologi Artificial Intelligence (AI), salah satunya dengan Face Unlock.
“Dengan Face Unlock, AI itu sama-sama jalan. Bedanya, kalau AI di teknologi Beauty Recognition itu memerlukan 254 titik, Face Unlock hanya 128 titik untuk mengenali wajah pengguna,” ungkap Aryo.
Selain sebagai pembuka smartphone, fitur Face Unlock juga memiliki fungsi yang sama dengan fingerprint, yakni keamanan untuk membuka aplikasi terkunci, atau autentifikasi akses lainnya.
Untuk menjalankan Face Unlock, Oppo A83 dibekali kamera depan 8MP dengan AI Beauty Recognition Technology dan kamera belakang 13MP.
Di sektor dapur pacu, Oppo A83 ditopang chipset Mediatek MT6763T Helio P23 dan CPU Octa-core 2.5 GHz Cortex-A53.
Selain itu, A83 memiliki layar penuh berukuran 5.7 inci dengan rasio 18:9 dan resolusi HD+ 1440×720 piksel.
Dari segi memori, Oppo A83 usung RAM 3GB dan baterai berkapasitas 3.180mAh yang digabungkan dengan ColorOS 3.2 berbasis Android 7.1 Nougat.
Oppo A83 juga memiliki kapasitas internal 32GB yang bisa ditambahkan kartu microSD sampai 256GB.
Per 6 Februari, Oppo A83 resmi dijual di toko-toko konvensional dan modern channel mitra Oppo dengan harga jual Rp2.999.000.