Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

ZTE Bersiap Meluncurkan Perangkat 5G di Awal 2019

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Jakarta, Selular.ID – Kompetisi di ranah 5G mulai merambah ke bisnis device. Pabrikan asal China ZTE berencana untuk merilis smartphone dengan kemampuan 5G di AS paling lambat pada awal 2019. Gerak cepat ZTE merupakan upaya perusahaan mencuri start dibandingkan para pesaing, dengan menjadi yang pertama menawarkan layanan mobile generasi mendatang.

Dalam komentar di sela-sela berlangsungnya CES 2018 di Las Vegas, CEO ZTE AS Lixin Cheng mengatakan kepada Bloomberg bahwa perangkat tersebut akan diluncurkan pada akhir 2018 atau awal 2019. Meskipun rencana dapat berubah tergantung pada ketersediaan jaringan 5G bersamaan dengan chipset penting yang mampu memberikan konektivitas lebih cepat. Cheng menyebutkan, tablet berkemampuan 5G atau hub internet rumahan sebagai kemungkinan.

Komentar Cheng mengikuti sebuah pengumuman oleh operator AS AT & T, yang mengatakan bahwa mereka akan meluncurkan layanan mobile 5G di belasan kota di seluruh negeri pada akhir tahun ini. Pertanyaan diajukan mengenai rencana AT & T, mengingat fakta bahwa produsen telepon tidak mengindikasikan bahwa mereka merencanakan untuk meluncurkan perangkat 5G pada 2018.

Qualcomm mengatakan bahwa chip 5G-nya tidak akan siap sampai 2019, yang berarti akan sulit bagi perangkat yang kompatibel untuk memasuki pasar tahun ini.

Jika ZTE berhasil masuk dengan perangkat yang siap 5G dalam jangka waktu yang ditentukan, vendor tersebut bisa menjadi yang pertama di dunia yang menawarkan fitur semacam itu, yang menandai saingan berat besar mengalahkan Apple dan Samsung, dan sejumlah vendor China lainnya.

Sejauh ini tidak ada indikasi nyata Apple dan Samsung sedang mengembangkan perangkat yang mampu mengantarkan 5G. Apple memulai pengujian jaringan 5G pada 2017, sementara Samsung membuat kemitraan dengan Verizon sekitar peralatan siap 5G untuk rumah.

Peluncuran perangkat semacam itu di AS juga akan membantu ZTE beralih dari beberapa pengawasan yang dihadapinya di pasar. Perusahaan tersebut didenda sekitar US$ 1 miliar pada awal 2017 karena melanggar sanksi perdagangan AS dengan Iran, dan masih ada masalah keamanan di negara Paman Sam tersebut.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU