Jakarta,Selular.ID – Program-program offline seperti workshop yang dilakukan Shopee, disebut sejalan dengan misi pemerintah untuk membantu pengusaha UKM dan Industri Kecil Menengah (IKM) go-online.
Pasalnya, selama ini salah satu kendala utama yang dialami oleh para pelaku IKM adalah bagaimana mengembangkan bisnis mereka.
Hal itu diungkapkan, Gati Wibawaningsih, Dirjen Industri Kecil Menengah (IKM) Kemenperin. Dia menyatakan program ini mencakup beberapa komuditas, seperti makanan, logam (komponen), herbal, furnitur, kerajinan tangan, fesyen, dan kosmetik.
“Kita menyasar pada sentra-sentra industri ini,” ungkap Gati.
Dikatakan Gati, komoditas ini merupakan penyumbang devisa yang tinggi bagi negara. Gati menjelaskan devisanya mencapai USD2,5 miliar setahun. Tahun ini Kemenperin sendiri memiliki target untuk menggenjot IKM berjualan di marketplace mencapai 4 ribuan jumlahnya.
“Pemerintah membuka kerjasama dengan platform ecommerce seperti, Shoppe, Blibli, Tokopedia, Blanja, Bukalapak 2018 ini untuk ikut melakukan workshop ke pelosok negeri,,” kata Gati di sela-sela kick off Roadshow Kampus Shopee di Jakarta (16/01/18).
Sebelumnya, 2017 lalu pemerintah baru bekerjasama dengan Bukalapak dan Blanja sebagai partner ecommerce. Tahun ini Pemerintah memperluas jangkauannya dengan menggandeng platform yang lebih beragam.
“Kenapa, karena ternyata IKM itu sangat antusias untuk berjualan online. Maka dari itu kita harus fasilitasi mereka,” tutur Gati.
Pada tahap ini, Kemenperin mencoba menyasar pengusaha kelas menengah yang melek teknologi. Sebenarnya yang disasar menuurt Gati adalah pengumpulan datanya.
“Kita sudah ada teknologi artificial intelligent untuk memetakan pengusaha Indonesia agar memiliki daya saing yang tinggi,” tutur Gati.
Ke depan, pemerintah mengembangkan gerbang pembayaran elektronik untuk pelaku usaha yang sudah go-online. Pemerintah telah menyiapkan sistem pembayaran by QR dengan bekerjasama mereka bersama Master Card.