Minggu, 3 Agustus 2025
Selular.ID -

Lenovo Jadikan AI, VR dan AR Sebagai Obyek Transformasi Bisnis

BACA JUGA

Uday Rayana
Uday Rayana
Editor in Chief

Amar Babu LenovoJakarta, Selular.ID – Lenovo menggariskan rencana untuk memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR) dan Virtual Realty (VR) untuk mengembangkan lebih dari sekedar perangkat baru.

Berbicara di Canalys Channel Forum, di Perth, Australia (6/12), Amar Babu, COO Lenovo Asia Pacific dan kepala kelompok PC dan perangkat cerdas di kawasan ini, mengatakan bahwa perusahaan akan menggelontorkan investasi besar untuk membangun AI, AR, dan VR untuk menciptakan solusi bisnis baru seputar teknologi.

“Ini benar-benar mengasyikkan mengenai kemungkinan apa yang bisa dibawa. Anda pernah mendengar banyak tentang bagaimana teknologi ini adalah apa yang seharusnya kita lihat saat kita mentransformasikan bukan hanya teknologinya tapi mengubah bisnis dengan cara yang kita berikan. Terutama layanan kepada pelanggan”, ujar Amar.

Amar menambahkan, Lenovo ingin mengembangkan bisnis selulernya lebih jauh lagi. Terlebih selama dua tahun terakhir Lenovo menjual lebih banyak ponsel daripada PC.

Amar juga menyebutkan kesempatan di area kerja bersama, yang telah dilakukan akhir-akhir ini. Perusahaan mengembangkan produk yang memungkinkan orang untuk bekerja di lingkungan kolaboratif dengan cara yang sangat mudah.

Lenovo baru-baru ini memperkenalkan sebuah smart hub yang memungkinkan pengguna untuk memulai conference call dengan menekan sebuah tombol, dan membangun kolaborasi kerja yang kuat di berbagai kantor dan platform yang berbeda, katanya.

“Jika Anda mengembangkan ini dan beralih ke keseluruhan keseluruhan dari apa yang disebut lanskap tanpa batas, ini lebih merupakan transformasi yang lengkap”, tandasnya.

Telan Kerugian
Transformasi bisnis dengan memanfaatkan kecerdasan buatan (AI), augmented reality (AR) dan Virtual Realty (VR), memang menjadi fokus Lenovo demi mengembalikan kejayaan. Pasalnya, setelah mengakuisisi produsen ponsel Motorola, kinerja pabrikan asal China itu anjlok.

Tercatat Lenovo Group menderita kerugian sebesar USD 72 juta sepanjang kuartal pertama 2017. Perusahaan menyebutkan bahwa kerugian itu disebabkan oleh kenaikan biaya dalam bisnis mobile dan PC, sebagai akibat kekurangan komponen.

Kerugian yang dialami oleh Lenovo itu adalah yang pertama dalam dua tahun terakhir. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Lenovo masih mencatat laba bersih USD 173 juta. Sementara pendapatan tetap datar sebesar USD 10 miliar .

Selama kuartal terakhir 2016, Lenovo meluncurkan produk baru termasuk Moto Z2, smartphone modular yang terbilang inovatif dan menjadi hits di kalangan pengguna. Namun hal itu menyebabkan peningkatan biaya pemasaran dan branding yang sangat signifikan.

Meski menderita kerugian, pengiriman smartphone Lenovo Group pada periode tersebut mencapai 11 juta. Dua kawasan masing-masing Eropa Barat dan Amerika Latin mencatat peningkatan penjualan terbesar. Pengiriman di pasar tersebut meningkat 137 persen dan 56 persen masing-masing dari tahun ke tahun.

Pendapatan untuk grup bisnis bergerak (MBG), yang mencakup ponsel bermerek Moto dan Lenovo, juga melonjak di luar China, mencapai $ 1,7 miliar, meningkat 7,6 persen dari tahun ke tahun.
Perusahaan menambahkan bahwa pihaknya mencapai tujuannya untuk “menjual 3 juta smartphone Moto Z dalam 12 bulan pertama”.

Terlepas dari kerugian tersebut, chairman dan CEO Lenovo Yang Yuanqing sangat optimis terhadap pencapaian selama ini.

“Kami telah membuat kemajuan yang solid di setiap lini strategi. Terutama MBG terus membaik, dan berada pada jalur untuk impas pada paruh kedua tahun ini. Kelompok data center juga mendapatkan momentum yang baik. Seiring laju pertumbuhan mesin baru, kami yakin hasil yang berkelanjutan akan segera menyusul”, ujar Yang Yuanqing.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU