Jakarta, Selular.ID – Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengundang Cina untuk berinvestasi di sektor telekomunikasi negara tersebut, demi mengakhiri duopoli saat ini yang diselenggarakan oleh PLDT dan Globe Telecom. Demikian harian The Philippine Star melaporkan (21/11/2017).
Juru bicara kepresidenan Harry Roque mengatakan Duterte menawarkan kesempatan kepada China untuk memperkenalkan operator seluler ketiga di negara tersebut dalam sebuah pertemuan bilateral dengan Li Keqiang, Perdana Menteri Cina, yang diselenggarakan belum lama ini.
“Jadi kabar baiknya, konsumen bisa menantikan layanan telekomunikasi yang lebih baik, tidak hanya dari segi teknologi selular tapi juga dalam hal kecepatan internet maupun akses,” kata Roque dalam press briefing.
Keinginan Presiden Duterte untuk mengundang investor asing di sektor telekomunikasi, sejatinya sudah disuarakan sejak beberapa waktu lalu.
Pada Oktober 2016, Duterte memperingatkan dua operator seluler dominan di negeri ini bahwa dia akan membuka pasar untuk kompetisi China jika mereka gagal memperbaiki layanan mereka yang buruk.
Duterte mengatakan pada saat itu dia berbagi rasa frustrasi dengan pengguna ponsel di negara itu, yang telah mengalami kecepatan internet yang lambat dan kualitas layanan yang umumnya berada di bawah standar.
Menurut pemetaan data nirkabel dari OpenSignal terbaru (meliputi Mei sampai Juli 2017), kecepatan download rata-rata di negara itu rata-rata hanya mencapai 8.6 Mbps dibandingkan dengan analisisnya yang mencakup November 2016 sampai Januari 2017. Sementara kecapatan rata-rata 4G global adalah 16,2 Mbps.