Jakarta, Selular.ID – LG baru saja mengungkapkan laporan pendapatan Q2-nya, ada kabar baik dan buruk bersamaan. Kabar baiknya adalah laba usaha dan pendapatan perusahaan untuk kuartal tersebut meningkat 14 dan 3,9 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
LG menghasilkan keuntungan 664 miliar won (sekitar Rp7,8 triliun), sementara pendapatan mencapai 14,6 triliun won (sekitar Rp170 triliun).
Kabar buruknya adalah hasil keuangan sebenarnya di bawah ekspektasi. Beberapa analis pasar memperkirakan bahwa perusahaan tersebut akan membukukan keuntungan sebesar 755 miliar won (sekitar Rp9 triliun) dan pendapatan 15,1 triliun won (sekitar Rp176 triliun).
LG memang tidak membahas secara spesifik mengenai targetnya yang meleset, namun analis mengatakan bahwa bisnis mobile perusahaan mengalami kerugian operasional sembilan kuartal berturut-turut.
Hal ini dilaporkan karena penjualan yang stagnan serta biaya pemasaran tinggi untuk G6, flagship yang diumumkan Februari silam di MWC.
Dilansir Selular.ID dari Android Authority (8/7/2017), S.R. Kwon, seorang analis di Dongbu Securities, mengatakan bahwa kemungkinan bahwa kerugian pada divisi mobile pada kuartal kedua lebih dari 100 miliar won (sekitar Rp1,2 triliun).
LG G6 merupakan flagship LG untuk 2017 dan telah terjual dengan cukup baik sejak diluncurkan. G6 jauh lebih populer di pasaran daripada pendahulunya, G5. Namun, sepertinya masih belum cukup bagi induk perusahaan LG agar divisi mobile-nya bisa menguntungkan.
Tentu saja, kita tidak bisa menyalahkan hasil keuangan yang buruk hanya pada satu perangkat. LG memiliki sejumlah model smartphone yang saat ini tengah ditawarkan, yang tampaknya tidak begitu populer di kalangan konsumen seperti yang diinginkan perusahaan.
