Sabtu, 2 Agustus 2025
Selular.ID -

ATSI: Masyarakat Tidak Perlu Tarif Murah

BACA JUGA

Merza Fachys, Ketua ATSIJakarta, Selular.ID – Untuk menarik jumlah pelanggan lebih banyak, operator selular di Indonesia kerap menawarkan tarif murah. Bahkan cenderung berlomba-lomba menghadirkan tarif semurah mungkin sehingga terjadinya perang tarif.

Bagi industri kondisi ini tentunya tidak sehat karena akan mengurangi kemampuan operator dalam menjaga kualitas mengingat tarif yang murah apalagi jika ditawarkan di bawah harga produksi tentu akan berakibat pada berkurangnya revenue.

Merza Fachys, Ketua Umum Asosiasi Telekomunikasi Seluruh Indonesia (ATSI) menilai strategi adu murah tarif ini tidak mencerminkan kebutuhan masyarakat Indonesia akan jasa telekomunikasi. Menurutnya, berdasarkan hasil survey yang ada, harga merupakan faktor ketiga yang dibutuhkan masayarakat dalam pemenuhan akses telekomunikasi.

“Harga itu faktor ketiga, utamanya kecepatan dan kualitas coverage yang dibutuhkan oleh masyarakat,” jelas Merza pada diskusi mengenai tarif data yang digelar oleh Indonesia Technology Forum (ITF) beberapa hari lalu.

Lebih lanjut disampaikan Merza, berdasarkan survey yang sama juga disebutkan bahwa 70 persen masyarakat Indonesia pengguna jasa telekomunikasi mampu untuk membayar layanan yang digunakan. “Masyarakat ga perlu tarif murah,” tegasnya.

Selain untuk menarik pelanggan, penawaran tarif murah ini juga diklaim sebagai biaya edukasi bagi masyarakat yang belum paham akan layanan data yang menggeser layanan basic seperti voice dan SMS.

Namun demikian, layanan berbasis internet ini dikatakan Merza sudah berjalan selama lebih dari dua tahun sehingga masyarakat tidak lagi pada tahap edukasi. “Masyarakat sudah dua tahun menikmati internet, jadi bukan tahap belajar atau coba-coba lagi,” ungkap Merza.

Oleh karena itu Merza berharap adu murah tarif ini tidak lagi dilakukan operator, terlebih pada tahun 2020 nanti diperkirakan trafik data akan meningkat 10 kali lipat sehingga perlu penanganan khusus untuk mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menyediakan infrastruktur yang memadai.

Dalam kesempatan yang sama, Tulus Abadi, Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) juga sependapat dengan ATSI. Menurutnya mutu layananlah yang sangat dibutuhkan oleh masayarakat Indonesia saat ini dalam pemenuhan layanan telekomunikasinya.

“Masyarakat tidak lagi meributkan masalah tarif. Justru masyarakat harus memikirkan bagaimana kualitas layanan yang diberikan kepada operator,“ terang Tulus.

- Advertisement 1-

BERITA TERKAIT

BERITA PILIHAN

BERITA TERBARU