Jakarta, Selular.ID – Pernyataan Indosat Ooredoo yang pekan ini menyatakan menyerah dari bisnis digital karena pertumbuhannya dinilai tidak menguntungkan, memunculkan pertanyaan bagaimana nasib layanan digital dari operator lain. Jawaban berbeda justru ditunjukkan, tak semua operator telekomunikasi menganggap bahwa bisnis digital tak menjanjikan. Selain operator Tri, optimisme menggarap bisnis digital diyakini oleh operator XL Axiata dan Telkomsel.
Di tubuh XL Axiata, digital service sendiri dalam strategi reinvent (menghasilkan bisnis-bisnis baru non selular) menjadi salah satu penyumbang revenue, meski masih tergolong minim. Bisnis digital hanya menyumbang sekira 5 persen dari total pendapatan layanan digital. Porsi terbesar masih berasal dari layanan data.
Pada saat melihat pertumbuhan dari sisi data, maka perlu menggenjot aplikasi-aplikasi yang relevan dengan data. Sebagai contoh, XL membuat platform e-commerce untuk bisa dimanfaatkan orang jual beli online.
Status Elevenia saat ini, diakui Dian Siswarini, Presiden Direktur XL Axiata, sedang dalam tahap fundraising untuk mendapatkan tambahan modal. Menurut Dian, pertumbuhan Elevenia bisa dibilang bagus dari tahun ke tahun, baik dari sisi transaksi maupun unique visitor.
“Karena perkembangannya, makanya butuh modal yang lebih besar,” ujarnya. Proses fundraising akan berlangsung sekitar dua hingga tiga bulan. Dalam memilih investor, XL berharap rekanannya nanti punya kemampuan mengembangkan perusahaan e-commerce.
“Animo (peminat fundraising) cukup bagus, sekarang kita dalam rangka milih-milih,” kata Dian.
Sempat beredar kabar bahwa XL akan melepas Elevenia sepenuhnya. Menanggapi hal tersebut, satu-satunya CEO wanita di industri telco itu enggan berkomentar lebih lanjut.
“Masalah itu masih dalam masa analisa, kita belum bisa tentukan ke depannya,” tutupnya.
