Jakarta, Selular.ID – Diperkirakan 20 juta orang meninggal setiap tahun akibat penyakit kardiovaskular. Agar tidak jatuh banyak korban lagi, tim peneliti dari Universitas Nottingham di Inggris telah mengembangkan algoritma machine-learning yang dapat memprediksi kemungkinan seseorang terkena serangan jantung atau stroke, yang diklaim lebih akurat dan lebih cepat ketimbang dokter.
Sebelum ini, American College of Cardiology / American Heart Association (ACC/AHA) telah mengembangkan serangkaian tools untuk memperkirakan risiko pemicu kardiovaskular pada pasien yang didasarkan pada delapan faktor termasuk usia, kadar kolesterol, dan tekanan darah.
Namun, ketepatan sistem tersebut menebak risiko seseorang berada pada tingkat 72,8 persen. Di bidang medis, angka itu memang tergolong cukup akurat, namun para peneliti di Inggris masih merasa belum puas.
Tim yang dikepalai oleh Stephen Weng membangun empat algoritma artificial intelligence (AI), kemudian memasukkan database dari 378.256 pasien di Inggris. Sistem pertama kali digunakan sekitar 295.000 catatan untuk menghasilkan model prediksi internal mereka. Kemudian mereka menggunakan catatan yang tersisa untuk menguji dan menyempurnakan sistem tersebut. Hasil algoritma secara signifikan mengungguli pedoman AAA/AHA, mulai dari akurasi 74,5 ke 76,4 persen.
Menariknya, sistem AI mengidentifikasi sejumlah faktor risiko yang tidak tercakup dalam ilmu kedokteran yang sudah ada, seperti penyakit mental yang berat dan konsumsi kortikosteroid oral. “Ada banyak interaksi dalam sistem biologi,” kata Weng. “Itulah realitas tubuh manusia. Apa yang komputer pintar temukan memungkinkan kita lakukan adalah untuk mengeksplorasi hubungan mereka.”
Selain di bidang medis, saat ini sudah banyak teknologi kecerdasan buatan yang dihasilkan dan dipakai oleh manusia. Misalnya saja pada robot Asimo yang bisa menari dan berjalan, atau pada permainan komputer yang dirancang untuk membuat manusia berpikir keras untuk mengalahkannya. Contoh lain ada di industri otomotif. Adanya teknologi komputer yang mampu mengolah data dengan cepat dipakai untuk memberikan peringatan pada pengemudi mobil untuk menghindari terjadinya tabrakan.