Jakarta, Selular.ID – Dunia maya saat ini sudah menjadi lahan subur, bagi oknum tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong atau hoax. Besarnya bahaya yang bisa ditimbulkan dari sebuah berita bohong yang tersebar di internet, membuat banyak pihak yang saat ini menyatakan perang terhadap hoax. Seperti yang dilakukan raksasa mesin pencari Google.
Dirangkum laman Recode, Google saat ini mulai menerapkan langkah-langkah yang dijanjikan untuk memerangi penyebaran berita palsu. Langkah Google menangkal hoax, sudah mulai diuji pekan ini. Dalam pengujian tersebut, Google mulai menandai berita- berita yang muncul di mesin pencarinya, dengan hasil kroscek fakta dari tim verifikasi pihak ketiga.
Laman Google Search akan memperlihatkan klaim dari berita dimaksud, lalu menyandingkannya dengan hasil kroscek. Berita akan ditandai sebagai “benar”, “salah”, atau belum dapat dipastikan sepenuhnya. Disediakan pula tautan untuk memberikan masukan apabila pengguna merasa masih ada yang janggal dari hasil pemeriksaan fakta (fact check).
Label kroscek tersebut, kini sudah tersedia untuk hasil pencarian Google News dan Search dalam semua bahasa. Sementara itu, untuk proses verfikasi yang dilakukan pihak ketiga, Google mengandalkan kerja sama dengan lembaga pemeriksa fakta non-partisan seperti Politifact dan Snopes. Menurut Google, komunitas pemeriksa fakta tersebut kini telah berkembang menjadi 115
organisasi.
“Dengan menampilkan hasil pengecekan fakta di hasil search, kami berharap pengguna bisa lebih mudah meninjau dan membuat penilaian sendiri,” sebut Google dalam sebuah posting blog
Sebagai tambahan, Selain Google, raksasa teknologi lain yang telah mulai menerapkan langkah-langkah untuk memerangi hoax adalah Facebook. Bulan lalu jejaring sosial itu memberi label peringatan untuk konten yang kebenarannya diragukan.