Jakarta, Selular.ID – XL Axiata Tbk (XL) hari ini mengumumkan hasil audit kinerja keuangan tahun 2016. Dalam laporan keuangannya, XL menyebutkan telah berhasil merealisasikan dua tujuan dari agenda pengelolaan neraca keuangan (Balance Sheet Management) yakni mengurangi beban hutang dan meminimalkan dampak dari fluktuasi Forex.
Selanjutnya, dengan selesainya agenda Rights Issue serta penjualan dan penyewaan kembali menara tahap kedua di semester pertama 2016. Hasilnya, XL berhasil meningkatkan fundamental keuangannya pada level yang sama dengan pada waktu menyelesaikan akuisisi Axis pada awal tahun 2014. Hal ini telah menguatkan dan menjadikan neraca keuangan XL lebih kokoh dan fleksibel sehingga XL bisa lebih fokus untuk melakukan pembangunan dan peningkatan jaringan.
Peningkatan terbesar disebutkan ada pada laba bersih di mana XL mencatat laba sebesar Rp 376 miliar pada tahun 2016 dibandingkan dengan rugi sebesar Rp 25 miliar di 2015. Keuntungan tersebut diperoleh dari dampak positif atas penguatan Rupiah terhadap USD, serta hasil dari penjualan menara di periode tersebut.
Leonardo Henry Ghavaza, Pengamat Emiten Telekomunikasi meyebutkan bahwa meningkatnya laba bersih XL bukan ditunjang dari kinerja operasional melainkan dari forex gain. “Jadi tidak bisa mencerminkan kinerja perseroan secara objektif,” katanya kepada Selular.
Dalam laporan keuangnnya XL juga menyampaikan bahwa pada tahun 2016, pendapatan XL menurun sebagai dampak dari pergeseran atas layanan legacy (voice dan SMS) ke Data. Namun, tren di semester kedua 2016 menunjukkan hasil yang lebih positif bagi XL. Per Q4 2016, pendapatan Data mampu menyumbang 50% dari total pendapatan XL, atau lebih baik dari pencapaian tahun sebelumnya sebesar 31%. Sehingga, pada Q4 2016, Gross Revenue tumbuh didorong oleh pertumbuhan pendapatan data.
Meski demikian pendapatan dari layanan data ini sepertinya belum bisa me-recovery pendapatan dari voice dan sms. Tahun 2016 XL hanya mampu membukukan pendapatan sebesar Rp21,341 Triliun. angka ini lebih kecil dari periode yang sama tahun 2015 lalu dimana XL dapat membukukan pendapatan Rp22,876 Triliun.