Jakarta, Selular.ID – Pemerintah memiliki misi besar untuk membangun negeri ini, melalui industri teknologi. Keinginan pemerintah tersebut, sejauh mendapat dukungan sangat tinggi dari para pelaku industri digital yang saat ini mengadu nasib di Tanah Air, salah satunya Grab.
Untuk membuktikan dukungan tersebut, Grab yang selama ini dikenal sebagai perusahaan teknologi, yang bergerak di layanan rude sharing, berencana mengalokasikan dana senilai USD 700 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun.
Menurut Anthony Tan, CEO dan Co-Founder Grab, komitmen tersebut diwujudkan melalui program master plan bertajuk Grab 4 Indonesia.
“Melalui Grab 4 Indonesia, kami akan menghadirkan rangkaian program yang ditujukan memberi kesempatan bagi seluruh lapisan masyarakat untuk beralih ke ekonomi digital,” ujar Anthoni.
Anthoni melanjutkan, hadirnya program master plan Grab 4 Indonesia ini, diakui sejalan dengan pertumbuhan Grab yang luar biasa di Tanah Air.
Dari pemaparan Anthony, tercatat layanan GrabCar dan GrabBike masing-masing memiliki pertumbuhan lebih dari 600% di tahun 2016 lalu.
Pertumbuhan yang pesat itu terjadi karena ekspansi ke sejumlah kota di Indonesia, meliputi kota-kota seperti Jakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Padang, Makassar, Medan, dan Yogyakarta.
Pada kesempatan yang sama, rencana Grab yang akan melakukan investasi, senilai USD 700 juta atau sekitar Rp 9,3 triliun, mendapat apresiasi dari pihak Kemkominfo.
Menurut Rudiantara, Menkominfo, walau investasi Grab, tidak sebesar dana yang dikucurkan para operator telekomunikasi, langkah ini Grab sangat layak mendapat apresiasi.
“Selamat kepada Grab untuk komitmen ini. Walaupun nilainya hanya sekitar 25% dari capex (belanja modal) yang dikucurkan oleh operator. Tapi ini benar-benar sesuatu yang luar biasa,” ujarnya.
Hal senana juga disampaikan Thomas Lembong, Kepala BKPM. Menurutnya,
Investasi USD 700 juta selama empat tahun ini tentunya merupakan investasi yang sangat besar. “Kami sangat mengapresiasi komitmen Grab untuk negara ini,” pungkasnya.