Jakarta, Selular.ID – Xiaomi sudah bebas melenggang untuk menjual beragam lini smartphone 4G setelah menjalin kerjasama dengan partner lokal dalam rangka memenuhi aturan TKDN. Sejak tahun ini, ponsel Xiaomi yang dijual di Indonesia akan sepenuhnya di buat di Indonesia.
Selain untuk meng-halal-kan jualan produknya, proyek ini juga mempunyai arti penting bagi kerjasama Tiongkok dan Indonesia dalam hal pengembangan teknologi, sesuai yang disampaikan oleh Xie, Feng, Duta Besar Republik China.
“Kerjasama ini telah memasuki babak baru, yaitu beralih dari perdagangan komoditas dan proyek kontrakan ke investasi di Indonesia, pengalihan teknologi, pelatihan personel, dan memproduksi bersama. Ini menunjukkan bahwa perusahaan Tiongkok sedang menjunjung tinggi konsep manajemen lokal dan aktif berintegrasi dengan masyarakat Indonesia dan bersedia berkembang bersama,” ujar Xie Feng, saat memberikan sambutan di hadapan media dalam acara KaMi Buatan Indonesia, di Jakarta, Jumat (10/2/2017).
Lahir di Tiongkok, Xiaomi kini telah mengikuti persaingan di pasar dunia. Volume penjualannya menempati posisi keempat di pasar smartphone Indonesia. Menurut Xie Feng, hal tersebut merupakan pengakuan pasar Tanah Air terhadap kualitas dan layanan Xiaomi. Ia berharap perusahaan-perusahaan asal Tiongkok, termasuk para vendor ponsel lainnya, dapat terus-menerus meningkatkan kualitas produk dan taraf pelayanan, menaati undang-undang, dan adat istiadat lokal.
“Perusahaan Tiongkok harus mengembangkan diri sendiri dan menyediakan produk dan jasa yang bagus kepada masyarakat sehingga dapat memberikan kontribusi besar pada ekonomi Indonesia,” tambahnya.
Sebagai contoh, Xiaomi berencana mendatangkan semakin banyak pelayanan internet ke pasar Indonesia, misalnya Milive dan Millet Roaming. Dengan demikian, diprediksi akan turut menciptakan lebih dari 1000 lapangan pekerjaan.
Selama beberapa tahun belakangan, vendor ponsel asal Tiongkok memang telah menyerbu pasar smartphone Tanah Air. Mereka lebih unggul di pasar karena berani memberikan spesifikasi tinggi namun mampu menekan harga jual. Hal ini yang kini membuat sejumlah vendor global tersohor mati kutu, sebut saja Samsung, Sony, dan Apple.
“Kami mengapresiasi upaya aktif yang telah dilakukan oleh Pemerintah di bawah pimpinan Presiden Joko Widodo dalam rangka menarik penanaman modal dan memperbaiki lingkungan investasi,” jelasnya.