Jakarta, Selular.ID – Kementerian Komunikasi dan Informatika sudah melakukan pertemuan dengan Facebook dan Twitter baru-baru ini. Dalam pertemuan tersebut berhembus kabar yang menyebutkan mengenai diberlakukannya satu pengguna satu akun media sosial dengan sertifikat digital.
Namun hal itu dibantah Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika. Menurut Semuel, sertifkat digital yang dikeluarkan Certificates Authority (CA) yang dimaksud adalah untuk mengantisipasi permasalahan keamanan dalam transaksi secara keseluruhan seperti transaksi elektronik, khususnya e-Commerce, bukan untuk pengguna akun sosial media.
“Konsep kemarin bahwa akun sosmed menggunakan sertifikat itu sama sekali tidak benar, saya tidak mengatakan itu, itu bukan syarat sosmed sertifikat, sosmed kan sudah verifikasi juga, diminta email, lewat HP, itu kan bentuk verifikasi juga. Tidak benar pemerintah akan berlakukan akun sosmed bersertifikat,”ujar Semuel di Jakarta (22/02/17).
Semuel menuturkan, sertifikat digital nantinya akan diberlakukan tahun depan, tahun ini sudah diuji coba 12 ribu sertifikat digital dan diharapkan satu juta sertifikat digital sebelum diberlakukan.
Dijelaskan Semuel sertifikat digital ini menyerupai lisensi yang memastikan kebenaran identitas seseorang di dunia maya. Dengan adanya sertifikat digital ini, data identitas seseorang cukup disimpan sekali di bank data penerbit, artinya pengguna tidak perlu memasukkan data pribadinya berulang kali setiap membuat akun baru, entah itu media sosial, rekening, hingga akun di situs e-commerce.
Sertifikat digital sendiri sudah digodok sejak 2014, dan tidak dipaksakan tergantung masing-masing orang yang ingin mendapatkan kemudahan saat berinteraksi di dunia maya.
