Jakarta, Selular.ID – Pemerintah melalui Kementrian Komunikasi dan Informatika baru-baru ini mengumumkan bahwa kontribusi e-commerce 2020 diharapkan mampu mencapai USD130 Miliar. Namun disebut-sebut target pemerintah untuk industri e-commerce cukup sulit dicapai.
Hal itu diungkapkan Mevira Munindra, Head Consulting IDC Indonesia. Dari survei yang dilakukan IDC menemukan bahwa hanya 13,3% pengguna internet membeli barang melalui internet dengan pengeluaran rata-rata perbulan mencapai USD50 “Sisanya kebanyakan penggunan internet memanfaatkan untuk berkomunikasi, media sosial dan hiburan,” ujar Vira di Jakarta (21/11/16).
Menurut Vira, masalah-masalah tingkat kepercayaan, penetrasi kartu kredit dan edukasi merupakan tantangan utama yang dihadapi oleh pasar ini yang secara signifikan lebih menonjol di kota-kota besar seperti Jakarta. Vira melihat pertumbuhan kartu kredit di Indonesia belum terlalu baik ketimbang di negara-negara lain yang hampir semua transaksi menggunakan kartu kredit.
“Kebanyakan konsumen membayar dengan transfer dan 50% konsumen Indonesia masih lebih memilih untuk melihat barang secara langsung yang akan mereka beli, ketimbang melihat produk melalui gambar, apalagi penetrasi internet yang belum merata membuat target pemerintah sepertinya sulit tercapai,” tutur Vira
Untuk mengatasi masalah tersebut, dikatakan Vira kolaborasi dari setiap stakeholder terutama Pemerintah dan pemain e-commerce harus ditingkatkan untuk menciptakan ekosistem bisnis yang berkelanjutan. Tidak hanya itu, pemain e-commerce pun harus berinovasi dalam model bisnis mereka, memberikan solusi inovatif yang mampu memenuhi kebutuan kosumen serta mampu merubah mindset masyarakat terhadap produk online.